Ketua Tim Kerja Seksi Pupuk dan Alsintan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Destriana di Kota Bengkulu, Rabu menyebutkan bahwa sebelumnya pada Januari hingga April 2024 jumlah petani di Bengkulu sebanyak 86.065 petani.
"Untuk update (perbarui) e-RDKK ada penambahan petani sebanyak 2.266 orang, dan akan ada juga penambahan jumlah pupuk juga," ujar dia.
Dengan meningkatnya jumlah petani, sehingga jumlah alokasi pupuk subsidi juga mengalami kenaikan seperti jenis urea yang sebelumnya 29.128 ton menjadi 29.951 ton atau mengalami penambahan sebanyak 822,5 ton.
Kemudian, untuk pupuk NPK yang sebelumnya sebanyak 59.717 ton menjadi 61.099 ton atau ada penambahan yaitu 1.381 ton.
"Untuk NPK formula khusus tidak ada penambahan, tetap di angka 10.800 kilogram atau 10 ton. Untuk updating RDKK ini dalam setahun itu dilakukan per empat bulan sekali. Jadi misalnya ada petani yang tidak menebus atau yang terlewat, yang belum terinput itu bisa ditambah atau di perbaiki di data RDKK ini," kata Destriana.
Ia menerangkan, dengan adanya penambahan petani dan alokasi pupuk subsidi tersebut maka terdapat penambahan luas rencana areal tanam pertanian.
"Dengan bertambahnya petani dan pupuk subsidi, maka akan ada juga penambahan areal tanam lertamian. Semula rencana areal tanam seluas 175.956 hektare menjadi 180.528 hektare atau mengalami peningkatan sekitar 4.572 hektare areal tanam," sebutnya.
Diketahui sebelumnya, Dinas TPHP Provinsi Bengkulu telah melakukan perluasan areal tanam pangan selama 2024 sebesar 15.842 hektare guna meningkatkan hasil produksi pangan.
Sebanyak 15.842 hektare lahan terdiri dari 8.407 hektare dengan program pompanisasi 7.435 hektare melalui penanaman di lahan kering atau padi gogo.
Untuk program tersebut juga akan dilakukan dengan optimalisasi lahan mati atau lahan tidak produktif di Provinsi Bengkulu saat ini.
Seperti, perbaikan pada sistem pompanisasi atau pompa air, yang saat ini dibutuhkan bagi lahan yang mengalami kekurangan sumber air untuk nelayan di Bengkulu.