Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu Sapuan optimistis Rumah Sakit Pratama yang sudah selesai dibangun bulan April 2024 bisa beroperasi akhir tahun ini.
"Khusus rumah sakit, kita ini menunggu ketersediaan listrik PLN. Kalau PLN lengkap, nanti diharapkan akhir tahun, rumah sakit kita udah berfungsi," kata Bupati Mukomuko Sapuan di Mukomuko, Selasa, saat memberikan sambutan dalam acara syukuran atas pembangunan jalan di Balai Desa Gajah Makmur, Kecamatan Malin Deman.
Baca juga: Bupati Mukomuko sebut tersisa satu desa masih terpencil
Baca juga: Bupati Mukomuko sebut tersisa satu desa masih terpencil
Bupati mengatakan Desa Gajah Makmur, Kecamatan Malin Deman, merupakan salah satu desa di daerah ini yang berada jauh dari RSUD sehingga membutuhkan Rumah Sakit Pratama di Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh.
Pemerintah daerah saat ini memprogramkan pengadaan mesin genset dengan PLN karena rumah sakit ini membutuhkan daya listrik yang cukup besar dan listrik di rumah sakit tidak boleh padam.
Warga di Kecamatan Malin Deman selain bersyukur atas pembangunan jalan dan Rumah Sakit Pratama yang berada tidak jauh dari wilayah ini.
"Perlu kita syukuri karena warga tidak jauh lagi berobat, tapi harapan saya jangan sampai kita masuk ke rumah sakit, yang penting kita semua sehat tapi paling tidak bagi keluarga yang tertimpa musibah rumah sakit sudah dekat ke rumah sakit," ujarnya.
Baca juga: Masyarakat Mukomuko gelar syukuran atas pembangunan jalan
Baca juga: Masyarakat Mukomuko gelar syukuran atas pembangunan jalan
Ia berharap, mudah-mudahan ada anggaran pengadaan mesin listrik di APBD perubahan tahun ini sehingga pelayanan kesehatan di rumah sakit dapat berjalan dengan lancar.
Ia menyebutkan, ada beberapa kecamatan dekat dengan Rumah Sakit Pratama, yakni Kecamatan Malim Deman, Kecamatan Ipuh, Kecamatan Air Rami, Kecamatan Sungai Rumbai, dan Kecamatan Pondok Suguh.
Sementara itu, pemerintah daerah setempat telah menerima dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp61 miliar dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan Rumah Sakit Pratama.
Dari anggaran tersebut, sekitar Rp39 miliar dialokasikan untuk pembangunan fisik rumah sakit, sementara Rp22 miliar digunakan untuk pengadaan alat kesehatan. (Adv)