Kepala Dinsos Kota Bengkulu Sahat Marulitua Situmorang di Bengkulu, Selasa, menerangkan bahwa delapan diantara anak jalanan tersebut berasal dari Kota Bengkulu dan satu orang dari Kabupaten Kepahiang.
"Beberapa waktu lalu kami (Dinsos Kota Bengkulu) membina dan memulangkan sembilan gelandangan pada keluarga masing-masing. Satu di antaranya yaitu Kabupaten Kepahiang," ujar dia.
Ia menyebutkan, dilakukannya pembinaan tersebut setelah pihaknya menindaklanjuti laporan dari masyarakat terkait banyaknya anak jalanan meresahkan kenyamanan warga sekitar.
Penertiban tersebut dilakukan guna mewujudkan Kota Bengkulu tanpa gelandang, pengemis dan anak jalanan.
"Dinsos canangkan dan gencarkan aksi menuju Bengkulu tanpa pengemis dan gelandangan. Oleh karena itu, kami minta agar para orang tua sayangi anak jangan pernah menelantarkan anak- anak sebab anak adalah anugrah dari tuhan," kata dia.
Dinsos Kota Bengkulu sejak Januari hingga Mei 2024 telah melakukan pembinaan terhadap 60 orang gelandangan dan pengemis yang berasal dari luar wilayah Provinsi Bengkulu.
Gelandangan dan pengemis yang dilakukan pembinaan tersebut berasal dari berbagai wilayah seperti Jakarta, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Jambi dan lainnya.
Untuk pembinaan yang diberikan terhadap gelandangan dan pengemis tersebut yaitu assesment untuk mengetahui minat atau hobi agar diarahkan untuk membuka usaha sendiri.
Sebab, Dinsos Kota Bengkulu telah bekerjasama dengan beberapa lembaga kesejahteraan sosial yang memiliki usaha seperti pijat, salon, menjahit dan lainnya.
"Saat ini masalahnya lebih mudah mengemis dari pada bekerja dan itu menjadi permasalahan. Namun pihaknya terus berupaya untuk meminimalisir angka pengemis di wilayah Bengkulu," sebutnya.