Mukomuko (ANTARA) -
Mayoritas nelayan di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu sejak beberapa hari ini memilih libur melaut karena tidak mau mengambil risiko saat kondisi ombak besar yang melanda perairan laut daerah ini.
"Beberapa hari ini nelayan kita libur melaut karena ombak sedang besar, jadi mereka harus berhati-hati, waspada agar berusaha dan bekerja nyaman," kata Kepala Bidang.Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Warsiman di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan selama ini pun nelayan setempat, kalau memang ada cuaca dan kondisi membahayakan, mereka libur dulu.
Terkait pemasukan nelayan selama libur melaut, menurutnya, itu bagian dari permasalahan mereka, karena dalam keseharian mereka bekerja mencari ikan dan hasil ikan untuk menafkahi keluarga.
"Dengan kata lain permasalahan seperti ini di hari lain mereka sudah mengalami sehingga mereka punya trik sendiri dan upaya mengatasi kondisi mata pencaharian yang sedang ada hambatan dan gangguan," ujarnya.
Ia mengatakan kondisi cuaca buruk tidak hanya terjadi di suatu perairan laut saja tetapi merata di seluruh perairan laut.
Warsiman menambahkan, ombak besar di pantai membuat mereka kesulitan mengeluarkan dan memasukkan kapal mereka untuk itu mereka menahan diri untuk tidak melaut.
"Tidak hanya perahu nelayan tradisional kapal besar karena mereka mencari ikan tidak sampai ke tengah laut," ujarnya.
Ia mencatat sekitar 2.200 nelayan yang terdaftar di dinas ini dan semuanya aktif melaut, hanya beberapa nelayan yang melaut saat musim ikan karena mereka ada pekerjaan lain.
Sedangkan aktivitas nelayan saat tidak melaut, katanya, mereka kerja di lahan perkebunan kelapa sawit dan ada yang menjadi buruh bangunan.
Ia menerangkan,akibat nelayan libur melaut membuat produksi perikanan tangkap menurun, harga ikan laut menjadi naik.