Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mencatat jumlah kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) di daerah itu bertambah menjadi 54 dari sebelumnya 51.
"Ada penambahan tiga kasus, sehingga sejak Januari hingga Mei 2024 tercatat sudah ada 54 kasus," kata Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Mukomuko Ruli Herlindo di Mukomuko, Rabu.
Ia menyebut dari sebanyak 54 orang yang menjadi korban GHPR, semuanya sudah divaksinasi untuk mencegah warga tertular rabies.
Kemudian, dari 54 kasus gigitan, diduga satu ekor anjing positif rabies, tetapi hewan tersebut tidak sempat diperiksa di laboratorium.
"Warga sudah lebih dahulu membunuh dan membuangnya sehingga kami tidak sempat membawa hewan ini untuk diperiksa," ujarnya.
Terkait dengan stok vaksin anti-rabies, ia memastikan masih banyak dan cukup. Ia menyebut di gudang dinas masih tersedia sebanyak sekitar 80 vial vaksin anti-rabies.
Terkait dengan persediaan vaksin anti-rabies ini, ia mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi. "Kalau seandainya kita butuh tambahan, kita bisa menjemput vaksin anti-rabies di provinsi sesuai dengan kebutuhan kita," ujarnya.