Kota Bengkulu (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan penemuan tentang kubah lava baru telah muncul di bagian barat kawah Gunung Ibu, Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, yang di pertengahan bulan Mei 2024 meletus.
Ketua Tim Gunung Api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Heruningtyas Desi Purnamasari, mengungkapkan bahwa kubah lava ini adalah fenomena baru yang belum pernah ada sebelumnya di Gunung Ibu.
"Kubah lava itu terbentuk dari erupsi-erupsi sebelumnya, bukan terjadi dalam sekejap," kata Tyas di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Gunung Ibu meletus hasilkan awan abu setinggi empat kilometer
Baca juga: Gunung Ibu meluncurkan awan abu setinggi empat kilometer
Kubah Lava: Ancaman atau Keindahan Alam?
Kubah lava adalah tonjolan berbentuk gundukan melingkar yang terbentuk dari ekstrusi lava kental secara perlahan dari gunung berapi. Proses ini terjadi ketika magma yang keluar dari dalam bumi mendingin dengan cepat saat berinteraksi dengan udara di permukaan.
Tyas menjelaskan, kemunculan kubah lava di Gunung Ibu akibat perpindahan lubang letusan dan titik erupsi, sesuatu yang wajar di puncak gunung api.
Namun, ada potensi bahaya yang mengintai. "Potensi dari kubah lava adalah collapse yang bisa menyebabkan longsor atau guguran yang dapat memicu aliran piroklastik," ujar Tyas.
Aliran piroklastik adalah salah satu fenomena vulkanik yang paling berbahaya dan merusak. Ini adalah campuran cepat bergerak dari gas panas, abu vulkanik, dan batuan (piroklastik) yang meletus dari gunung berapi.
Mengejutkan! Fakta tentang kubah lava baru di Gunung Ibu, Maluku Utara, setelah meletus
Kamis, 13 Juni 2024 13:58 WIB 709