"Bagi sekolah yang belum memenuhi kuota (kekurangan siswa) tetap belajar seperti biasa, namun sangat kita sayangkan kalau masih ada masyarakat kita yang masih bersikukuh untuk bersekolah di sekolah tujuan awalnya," kata Kepala Disdikbud Kota Bengkulu A. Gunawan di Bengkulu, Rabu.
Untuk itu, ia terus mengimbau kepada seluruh wali murid untuk tidak memaksakan kehendaknya bersekolah di sekolah impian, sebab saat ini di Kota Bengkulu tidak ada lagi sekolah favorit.
Banyaknya sekolah yang masih membutuhkan siswa, salah satunya disebabkan oleh adanya jalur zonasi dan orang tua lebih memilih menyekolahkan anak-anaknya di sekolah swasta.
"Jalur sekolah memang kita buka banyak, selain itu kuota pelajar juga saat ini sudah banyak tersedot ke sekolah swasta itu sekitar 20 persen di Kota Bengkulu," ujar Gunawan.
Sementara itu, Kepala SMPN 9 Kota Bengkulu Sari Hutami menyebutkan bahwa kekurangan siswa tersebut terjadi semenjak diberlakukannya PPDB sistem zonasi.
"Ya, begitulah sekarang problematika sebenarnya, di beberapa sekolah di Kota Bengkulu, khususnya SMP yang kekurangan murid, seperti kami misalnya, kami menyediakan lima kelas, tapi hingga saat ini baru terisi tiga kelas," ucapnya.
Sebab, SMPN 9 Kota Bengkulu pada proses pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 menargetkan 165 murid baru pada tahun ajaran 2024, namun hingga saat ini terdapat 93 siswa yang melakukan pendaftaran ulang.
Atas permasalahan tersebut, pihaknya terus berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan kota Bengkulu agar kuota siswa di SMPN 9 terpenuhi.
Sebelumnya, Disdikbud Kota Bengkulu mencatat sebanyak 13 SMP di wilayah tersebut masih membutuhkan siswa baru tahun ajaran 2024/2025.
tiga belas sekolah tersebut adalah SMPN 6, SMPN 7, SMPN 8, SMPN 9, SMPN 12, SMPN 14, SMPN 15, SMPN 17, SMPN 21, SMPN 22, SMPN 23, SMPN 24 dan SMPN 25 Kota Bengkulu.*