Bengkulu (Antara) - Para petani di Provinsi Bengkulu menjual karet Rp4.000 per kilogram atau mengalami penurunan sebesar Rp1.000 per kilogram.
Petani karet di Desa Talangtinggi Kabupaten Seluma, Almansyah mengatakan harga karet terus anjlok dan petani semakin mengeluh karena pendapatan menurun drastis.
"Seminggu lalu kami jual Rp5.000 per kilogram ke pengumpul tapi sekarang hanya laku Rp4.000 per kilogram," kata Almansyah saat dihubungi dari Bengkulu, Rabu.
Menurut dia, karet seharga Rp4.000 per kilogram itu merupakan karet mingguan atau getah yang sudah ditahan selama seminggu.
Sementara karet yang disadap lalu dijual pada hari yang sama dihargai lebih murah yaitu Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogram.
Sedangkan karet bulanan atau karet yang disadap dan ditahan selama satu bulan dihargai lebih tinggi Rp5.000 per kilogram.
"Sebagian besar petani di sini menjual sadapan per hari atau paling lama seminggu, karena butuh uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga," katanya.
Pengumpul karet di Kota Bengkulu, Rudiansyah mengatakan penurunan harga karet mingguan hingga Rp4.000 per kilogram merupakan harga terendah dalam beberapa bulan terakhir.
Biasanya kata dia, harga karet mingguan berada pada kisaran Rp5.000 hingga Rp6.000 per kilogram.
"Harga memang turun hingga Rp1.000 per kilogram karena harga yang diterima di pabrik juga turun," ujarnya.
Penurunan harga karet yang terjadi dalam tiga tahun terakhir membuat para petani terpuruk. Tidak sedikit petani di wilayah Bengkulu yang mengganti komoditas karet menjadi tanaman lain seperti kopi dan sawit.***3***
Petani Bengkulu jual karet Rp4.000/kilogram
Rabu, 3 Februari 2016 22:40 WIB 1654