Bengkulu (Antara) - Kamar Dagang dan Industri Provinsi Bengkulu mengajak masyarakat agar tidak cemas terhadap serbuan pekerja asing karena pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai tahun ini.
Wakil Ketua Bidang Perindustrian, Riset dan Teknologi Kadin Provinsi Bengkulu, Marwan S Ramis di Bengkulu, Kamis, mengatakan pada umumnya masyarakat mencemaskan dengan adanya MEA mengakibatkan lapangan kerja di Indonesia akan didominasi pekerja asing.
"Jangan cemaskan itu, malahan negara lain yang lebih cemas dari kita," kata dia.
Negara di ASEAN lainnya, kata Marwan, juga membutuhkan tenaga kerja, sementara jumlah penduduk mereka lebih sedikit dari kebutuhan tenaga kerja yang ada.
"Sementara kita menumpuk, contohnya, tenaga perawat kita yang wisuda setiap tahun dan memiliki sertifikat, menyerbu negara mereka," katanya.
Marwan menjelaskan MEA sebenarnya memberikan keuntungan besar bagi masyarakat, hanya saja perlu sejumlah persyaratan untuk ikut di ajang tersebut.
"Saya punya rekan kerja di Singapura, dia punya perusahaan konstruksi, namun bahan bangunan untuk konstruksi seperti batu bata dibeli di Batam. Dari sana bisa kita lihat, bahkan pengusaha mikro saja bisa berpartisipasi," kata dia.
Peluang seperti itu hendaknya segera dimanfaatkan masyarakat agar pengusaha rumahan maupun usaha mikro kecil dan menengah juga bisa bersaing di MEA.
"Bayangkan keuntungannya, seperti masyarakat kita yang memiliki usaha batu bata bisa memenuhi kebutuhan untuk negara lain," ucapnya.
Syarat untuk ikut bersaing di ajang MEA, kata dia, yakni produksi usaha harus memenuhi standar kuantitas dan kualitas, serta keberlangsungan hasil produksi menjadi salah satu poin penting.
"Jadi tidak pernah kehabisan stok hasil produksi," kata dia.
Selanjutnya, kualitas produk yang dihasilkan harus memenuhi standar baku yang ditetapkan pasar MEA, bukan hanya mementingkan jumlah hasil produksi semata.
"Ada sertifikasi produk, jika UMKM ingin mengurus sertifikasi, kita proaktif akan membantu," kata Marwan.
Dan poin penting salanjutnya dari produk yang akan dipasarkan di ASEAN, kata dia, harus memiliki karakter dibandingkan produk yang sama sehingga menarik minat konsumen. ***3***
Kadin: Jangan cemas serbuan pekerja asing
Jumat, 5 Februari 2016 0:54 WIB 915