Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengaku bersyukur bisa mengikuti jejak almarhum Wakil Presiden (Wapres) Ke-9 RI Hamzah Haz sebagai pimpinan di kementerian yang sebelumnya bernomenklatur Menko Kesra tersebut.
"Saya bersyukur menjadi salah seorang yang mengikuti jejak sebagai Menko PMK (dulu Menko Kesra)," ujar Muhadjir saat dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden Ke-9 Republik Indonesia, Hamzah Haz meninggal dunia pada Rabu, pukul 09.30 WIB di Klinik Tegalan, Jakarta.
Muhadjir mengenang almarhum sebagai sosok politisi yang "bersih" serta alim. Selain itu, Hamzah Haz dikenal sebagai tokoh bangsa yang humoris dan bersahaja terhadap siapapun.
"Beliau sosok politisi yang alim dan bersih," katanya.
Paling penting, kata Muhadjir, almarhum tidak pernah pelit dalam menularkan ilmu serta saran demi kemajuan bangsa dan negara.
"Beliau sosok politisi yang kaya pengalaman, sangat mencintai bangsanya," kata Menko PMK.
Jenazah Wakil Presiden Ke-9 Hamzah Haz dikebumikan di tempat pemakaman keluarga, Desa Jogjogan, Kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Almarhum dimakamkan tepat di sebelah pusara mendiang istrinya Asmaniah yang ada di area Yayasan Al-Ikhlas, yakni lingkungan pendidikan, kampus dan SMK yang didirikan oleh Hamzah Haz.
Tempat peristirahatan terakhir Wapres ke-9 RI ini terletak di sebuah pendopo kecil tak jauh dari Masjid Jami' Al-Ikhlas.
Ketua Yayasan Al-Iklhlas Junaidi Irawan mengatakan penyebab meninggalnya Hamzah Haz karena sakit.
"Karena sakit, saya dapat kabar sekitar pukul 09.00 WIB, belakangan ini memang sering bolak balik ke rumah sakit," ujarnya.