Bengkulu (Antara) - Anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bengkulu menggunakan layanan jejaring sosial Twitter untuk mengampanyekan isu pengurangan risiko bencana di daerah itu.
"Twitter menjadi media strategis untuk mengampanyekan isu-isu pengurangan risiko bencana karena penggunanya sangat besar," kata Manajer Program Platform Nasional (Planas) Pengurangan Risiko Bencana (PRB), Susilo Budhi Sulistyo di Bengkulu, Selasa.
Saat pelatihan kampanye pengurangan risiko bencana (PRB) melalui media sosial yang diikuti puluhan anggota FPRB Bengkulu, Susilo mengatakan isu PRB perlu terus disebarluaskan ke masyarakat, sebagai bagian dari kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Media sosial, terutama twitter menurut dia salah satu alat yang efektif untuk menyebarluaskan nilai-nilai PRB sebab Indonesia memiliki jumlah pengguna twitter ketiga terbanyak di dunia.
Dengan kualitas jaringan internet yang belum memadai kata Susilo jumlah pengguna twitter di Indonesia sudah mencapai 50 juta akun.
"Apalagi kalau kualitas jaringan internet sama seperti di negara maju, maka bisa dibayangkan dampak dari penggunaan media sosial ini," ucapnya.
Karena itu, Planas melatih anggota FPRB di dua daerah yakni Jawa Timur dan Bengkulu untuk mengoptimalkan jejaring sosial sebagai media kampanye isu PRB.
Ketua FPRB Bengkulu Ali Akbar menambahkan peserta pelatihan tersebut diharapkan menjadi pengampanye nilai-nilai pengurangan risiko bencana melalui jejaring sosial Twitter.
"Mereka dilatih untuk memahami kampanye tentang pengurangan risiko bencana melalui twitter dan cara membuat pesan yang menarik sehingga memiliki banyak followers," katanya.
Ia berharap lewat pelatihan tersebut para peserta yang sebagian besar merupakan anggota lembaga nonpemerintah dan kelompok pencinta alam dapat menyebarluaskan nilai-nilai PRB sebab Bengkulu termasuk daerah rawan bencana.
Hasil Pemetaan Risiko Bencana Provinsi Bengkulu pada 2010 menetapkan sembilan ancaman bencana alam berpotensi melanda daerah ini yakni gempa bumi, tsunami, banjir, gunung meletus, tanah longsor, kebakaran hutan, angin puting beliung, kekeringan dan abrasi. ***4***
Twitter jadi media kampanye pengurangan risiko bencana
Selasa, 8 Maret 2016 21:25 WIB 1432