"Dengan adanya hadiah ini bisa bermanfaat bagi mereka dan keluarganya. Inilah wujud perhatian pemerintah kota kepada para veteran dan warga Kota Bengkulu yang lahir 17 Agustus," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Bengkulu Gita Gama Raniputera di Bengkulu, Sabtu.
Pemberian hadiah tersebut bekerjasama dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk dapat berkoordinasi dengan Baznas dan menyampaikan data terkait dengan masyarakat yang tidak mampu tersebut.
Selain memberikan hadiah sembako kepada masyarakat tidak mampu, Pemkot Bengkulu juga diberikan kepada para veteran sebagai wujud kepedulian dan berbagi kebahagiaan pada perayaan HUT RI.
Sementara itu, Kepala Baznas Kota Bengkulu Habib Abdurahman Alkaf menyebutkan bahwa hadiah dan bantuan tersebut merupakan wujud sedekah, Infak, maupun zakat yang dikeluarkan oleh umat Islam di wilayah tersebut melalui Baznas sebagai Lembaga yang ditugaskan pemerintah untuk mengumpulkan dan menyalurkan dana zakat.
"Zakat ialah kewajiban yang harus dikeluarkan bagi setiap individu yang mampu untuk membantu saudara-saudara yang tidak mampu secara ekonomi, sehingga dengan begitu kebutuhan dasarnya terpenuhi," ujar dia.
Bantuan tersebut telah terprogram dari tingkat pusat sampai daerah, termasuk Kota Bengkulu seperti pemberian zakat, infak dan sedekah kepada masyarakat kurang mampu penerima manfaat di wilayah tersebut.
Diketahui sebelumnya, pemberian hadiah berupa sembako kepada masyarakat kurang mampu khususnya pemulung atau pencari barang bekas yang memiliki tanggal lahir pada 17 Agustus dalam rangka memeriahkan, menyemarakkan dan memaknai rangkaian kegiatan HUT Ke 79 RI akan memberikan hadiah kepada masyarakat kurang mampu khususnya pemulung.
Selain itu, Pemkot Bengkulu juga membagikan ribuan bendera merah putih kepada seluruh masyarakat di wilayah tersebut guna memeriahkan HUT ke-79 RI.
Hal tersebut sesuai dengan Surat Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri Nomor: 400.10.1.1/2152/SJ bahwa dalam rangka menyemarakkan Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia dengan melaksanakan 'Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih" dengan pemikiran bahwa bendera merah putih merupakan identitas, simbol dan alat pemersatu masyarakat Indonesia.