Dalam kicauannya, Fanny juga merespons salah satu pengguna akun X yang mengaku menjadi korban dari salah satu pihak terkait di Soegi Bornean.
“MBA aku pernah sama lelaki tua itu dijanjikan dinikahin, udah sampai ngasih hadiah ultah, mau ke rumah ketemu ortu dll. Terus kita VC kebetulan aku lagi jerawatan, eh dia ngomong ‘kok jadi gitu mukanya.’ Sakit banget. Habis itu dia ngejauh, wkwk. Masih ada lagi buktinya. Sekarang dia sudah nikah, ya semoga istrinya nggak digituin dah,” kata pengguna X dengan nama akun “@sarimiisigu**.
Akun tersebut mengungkapkan pengalaman buruknya, yang kemudian ditanggapi oleh Fanny dengan pesan penuh semangat. “Maafkan kalau kamu harus mengalami itu, peluk!,” tulis Fanny, menunjukkan solidaritasnya terhadap korban yang merasakan ketidakadilan serupa.
Penyanyi berusia 25 tahun ini juga membeberkan kondisi hidup salah satu pencipta lagu hit mereka, “Asmaralibrasi.” Meskipun lagu tersebut sempat viral di awal tahun 2020-an dan dikenal luas oleh publik, pencipta lagunya justru hidup dalam kesulitan finansial.
Baca juga: Hoobastank memanaskan panggung konser The Script di Indonesia 2025
Baca juga: Terkait wacana cukai tiket konser dan ponsel, ini klarifikasi DJBC
Fanny mengungkapkan bahwa di balik popularitas lagu itu, penciptanya harus berjuang keras hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar, bahkan sampai meminjam uang untuk biaya pendidikan anak.
"Bayangin aja, lagu Asma ini yang kalian dengar di mana-mana, penciptanya sampai minjem uang untuk bayar sekolah anaknya. Nominal dari royalti lagu ini nggak main-main, setengah miliar lebih ada, tapi justru orang-orang yang nggak punya hak dapat paling banyak dan nggak transparan," tulis Fanny dalam salah satu kicauannya di X, Selasa (8/9).
Diketahui bahwa pencipta lagu “Asmaralibrasi” adalah Fanny Soegi bersama Dhimas Tirta Franata, yang lebih dikenal sebagai Dimectirta. Keduanya adalah sosok di balik lagu yang kini menjadi anthem bagi banyak pendengar, namun ironisnya, mereka justru tidak mendapatkan hak yang semestinya.