Jakarta (ANTARA) - Psikolog klinis dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto mengatakan wacana pemerintah untuk menghadirkan sekolah khusus korban kekerasan seksual merupakan rencana yang baik untuk masa depan korban.
“Yang jelas, umumnya korban kekerasan seksual apalagi yang sampai hamil, selain mengalami trauma juga pasti tidak bisa kembali ke sekolah. Jadi tentu sekolah khusus mutlak diperlukan,” kata A. Kasandra Putranto saat dihubungi ANTARA, Jumat.
Dia melanjutkan, wacana tersebut merupakan ide yang sangat baik untuk dilaksanakan demi terciptanya masa depan para korban kekerasan seksual yang banyak mengalami trauma untuk kembali ke sekolah.
Meski demikian, sekolah khusus tersebut harus dijaga ketat jangan sampai tindak kekerasan kembali terjadi dan mencoreng martabat mereka di suatu saat mendatang.
Dia juga menjelaskan ada hal yang juga penting untuk dijalankan oleh pemerintah dalam memberikan akses pendidikan kepada mereka, yakni dengan menghadirkan lembaga Perlindungan Kekerasan Seksual.
“Supaya tidak hanya korban yang ditangani tetapi juga pelaku, selain dengan penegakan hukum yang berat,” ucap dia.
Oleh karena itu, ketegasan dalam menghukum para “predator” harus dijalankan dengan tegas dan juga dengan hukuman yang berat. Hal itu dimaksudkan agar tidak kembali terjadi memakan korban.
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka juga sudah menyambut baik dan mendukung ide dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti yang ingin membangun sekolah khusus untuk anak-anak yang menjadi korban kekerasan.
Wapres mengaku sudah membahas ide ini dengan Mendikdasmen Abdul Mu'ti dan menilai ide tersebut penting untuk direalisasikan agar anak-anak yang mengalami kekerasan, termasuk kekerasan seksual, mendapatkan atensi khusus yang mereka butuhkan, tanpa harus dikeluarkan dari sekolah.