Mukomuko (ANTARA) - Kelompok tani di Desa Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu hingga saat ini masih menggalang dana untuk memperbaiki bendungan Irigasi Air Dikit Kecil yang jebol akibat banjir, supaya petani bisa menanam padi.
Ketua Kelompok Tani Maju Makmur Desa Penarik Sudianto saat dihubungi dari Mukomuko, Sabtu, mengatakan pihaknya menggalang dana dari sejumlah anggota, baik yang ada lahan persawahan dan lahan pertanian lain, di Daerah Irigasi Air Dikit Kecil, Desa Penarik.
"Sampai sekarang belum ada kabar dari semua anggota kelompok tani ini karena kami belum kumpul, ada petani yang masih di lahan pertaniannya," katanya.
Sejumlah petani di Desa Penarik saat ini terpaksa menunda menanam padi di sawahnya karena bendungan Irigasi Air Dikit Kecil di wilayah itu jebol akibat banjir.
Terkait dengan bencana alam tersebut, kelompok tani sudah mengusulkan perbaikan irigasi jebol ini, baik melalui pesan WhatsApp (WA) maupun surat ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Dinas Pertanian Mukomuko melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), namun belum ada tanggapan.
Sudianto mengatakan apabila kelompok tani itu sudah ada dana maka anggota gotong royong memperbaiki irigasi itu.
Dia menyebut bahan-bahan yang dibutuhkan untuk penanganan darurat irigasi yang jebol akibat banjir tersebut, yakni belasan batang kayu, karung berisi pasir, dan paku besi.
Ia menjelaskan pengerjaan secara gotong royong, sedangkan pekerjaan yang tidak bisa dilaksanakan gotong royong dengan cara menyewa tukang harian untuk memasang papan penahan di bendungan irigasi.
Bila irigasi itu tidak bisa berfungsi dalam waktu dekat, ia menyatakan khawatir terjadi alih fungsi lahan tanaman pangan ke kelapa sawit karena sekarang sudah banyak mereka yang menanam sawit.
"Saya tidak menyuruh dan melarang petani mengalih fungsikan lahan, cuma saya menyarankan kalau tidak mau menanam padi, petani bisa menanam jagung atau kacang, jangan menanam sawit karena yang rugi kita," ujarnya.
Sebelumnya, kata dia, ada 70 hektare lahan persawahan dalam Irigasi Air Dikit Kecil di daerah ini, sekarang tinggal 10 hektare, dan kemudian gara-gara talang air putus luasnya berkurang lagi menjadi enam hektare.