Mukomuko (ANTARA) - Warga yang bekerja sebagai petani di wilayah Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, hingga kini masih mempertahankan tradisi istirahat menanam padi selama bulan Ramadhan.
"Masih sama seperti dahulu. Jadi, di Selagan Raya, penanaman padi dikerjakan sebelum puasa sehingga saat bulan puasa petani tetap beristirahat," kata Pejabat Fungsional Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Sugianto, saat dihubungi dari Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan, jika pun ada aktivitas petani di lahan persawahan saat bulan Ramadan, hanya berupa pekerjaan ringan dan tidak lagi menanam padi. Di Selagan Raya memang memiliki tradisi tersebut, tetapi di daerah lain tidak terpengaruh oleh kebiasaan itu.
Menurut dia, petani di daerah irigasi Air Manjuto, yang meliputi wilayah Kecamatan Lubuk Pinang, Air Manjuto, dan XIV Koto, sudah menyelesaikan penanaman padi sebelum bulan Ramadhan.
Dengan demikian, mayoritas petani di daerah irigasi Air Manjuto di Kecamatan Lubuk Pinang dan kecamatan lainnya tidak lagi melakukan aktivitas menanam padi sawah selama bulan Ramadan tahun ini.
"Saat ini, hanya sebagian kecil lahan persawahan di daerah irigasi Air Manjuto yang belum ditanami padi, sedangkan lahan yang telah ditanami mencapai 99 persen. Sekarang petani tetap ke sawah untuk memelihara tanaman padinya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, mengatakan terdapat 12 daerah irigasi yang mengairi sekitar 1.400 hektare sawah di Kecamatan Selagan Raya.
Ke-12 daerah irigasi di Kecamatan Selagan Raya tersebut terdiri atas Daerah Irigasi (DI) Arah Lubuk Nau, DI Air Selagan Sungai Ipuh, DI Air Lubuk Bangko, DI Air Lubuk Angit, DI Air Payang I, DI Air Payang II, DI Air Sungai Gading Besar, DI Air Sungai Gading Kecil, DI Air Selagan Kecil, DI Air Sungai Ulak, dan DI Air Cino.