Rejanglebong (Antarabengkulu.com) - Seorang warga Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, tewas akibat tertimbun tanah longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejanglebong Basuki saat dihubungi Antara, Senin malam (12/9), mengatakan lokasi longsor terjadi di Sungai Air Lang, Dusun Gardu, Desa Cahaya Negeri, sekitar pukul 17.30 WIB.
"Satu orang dinyatakan meninggal dunia setelah sempat tertimbun material longsor berupa tanah dan bebatuan bekas beronjong atau penahan tebing. Korban meninggal dunia seorang ibu rumah tangga atas nama Kurnia, sedangkan anak-anak bernama Sely hanya mengalami luka di �bagian kaki," katanya.
Kejadian tanah longsor yang menimpa korban Kurnia (25) bersama Sely (8), kata dia, terjadi ketika keduanya sedang mandi di Sungai Air Lang, pada pukul 17.30 WIB. Di lokasi kejadian itu terdapat pemandian warga.
Korban Kurnia ditemukan oleh petugas gabungan BPBD, anggota TNI dari Kodim 0409 Rejanglebong dan Polres Rejanglebong serta masyarakat setempat sekitar pukul 20.10 WIB, tepat di titik lokasi longsor terjadi. Saat ini korban masih disemayamkan di rumah duka di Dusun Gardu, rencananya akan dimakamkan Selasa..
Lokasi tempat keduanya mandi itu sendiri, tambah dia, merupakan tanah yang labil dan sudah sering terkena longsor, kemudian saat kejadian juga sempat dilanda hujan deras.
Kendati demikian tanah longsor ini tidak sampai memutuskan Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, Sumsel, yang posisinya berdekatan.
"Saat ini lokasi kejadian masih dijaga petugas kepolisian dan TNI. Tanah tempat lokasi kejadian itu memang labil ditambah hujan deras yang turun pada siang dan sore hari sehingga menyebabkan tebing di atas sungai longsor dan menimpa lokasi kejadian saat warga lagi mandi," ujarnya.
Sementara itu Komandan Kodim 0409 Rejanglebong Letkol Kav Hendra S Nuryahya yang ikut melakukan pencairan dan evakuasi korban longsor mengatakan, pihaknya menurunkan puluhan personel dari Koramil Binduriang dan Koramil Padang Ulak Tanding. Selain itu juga ada petugas dari Polsek Padang Ulak Tanding dan Sindang Kelingi serta anggota Brimob Polda Bengkulu.
Evakuasi kedua korban ini dilakukan petugas gabungan dengan menggunakan peralatan sederhana dan dilakukan secara manual karena lokasi sungainya berada di bawah dengan kedalaman lebih kurang 15 meter dari jalan.