Sawahlunto, Sumbar (ANTARA Bengkulu) - Dewi Wulan Sari (38) berhasil mengembangkan fungsi kain songket dan tenun Silungkang yang merupakan salah satu ikon Sawahlunto menjadi tas atau sepatu hak tinggi.
"Usaha ini berawal dari keinginan memiliki perlengkapan tas dan sepatu yang serasi dengan busana-busana Silungkang koleksi pribadi," kata Dewi, panggilan akrab Dewi Wulan Sari, di Sawahlunto, Minggu.
Wanita yang juga menjabat Kepala Bidang Arsip Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Sawahlunto ini mengakui, keahliannya tersebut diperoleh setelah belajar dari seorang pengrajin lokal, walaupun hasilnya belum sesuai dengan keinginan.
Dia menuturkan, dari kreasi dan idenya tersebut dapat menarik perhatian istri wali kota yang juga Ketua TP PKK Sawahlunto, Emnidar Amran.
Istri wali kota mendukung dan memberi kesempatan ke Jakarta untuk belajar menguasai teknik yang lebih baik membuat berbagai dompet, tas dan sepatu.
"Ibu Emnidar mengharapkan untuk bisa mencetak 'industry craft' Kota Sawahlunto yang berbasis tenun Silungkang. Saya berharap bisa mengembangkan usaha ini," katanya.
Sekembalinya dari Jakarta, dia langsung mempraktikkan ilmunya. Bermodal kain tenun Silungkang, spon, karton, gunting, lem dan mesin jahit terciptalah berbagai model tas tangan modern bermotif khas Silungkang.
Walaupun berproduksi dalam jumlah terbatas dan belum memiliki label dagang resmi, tas dan dompet kreasinya dikagumi berbagai kalangan.
"Ini baru langkah awal, tentu masih banyak tantangan untuk berhasil menjadikan ini sebuah 'industry craft' Sawahlunto seperti yang diharapkan," jelasnya.
Karena terbilang unik dan cantik, tas, dompet dan sepatu kreasinya ini kerap menjadi pusat perhatian di setiap pameran-pameran kerajinan yang digelar Dekranasda Sawahlunto. Bahkan, karyanya ini sempat menjadi perhatian ibu-ibu kepala daerah dan ibu gubernur Sumbar Ny Irwan Prayitno.
Dia menyebutkan, saat ini tas kreasinya ini diproduksi dalam jumlah terbatas. Selain karena keterbatasan tenaga kerja, masalah pemasaran dan peralatan juga turut menjadi kendala.
Walau demikian, dia mengakali masalahnya dengan mengembangkan jaringan pemasaran melalui kolega-koleganya di kota-kota besar.
Dewi juga berharap jika usahanya berkembang akan mampu menampung tenaga kerja yang bisa membantu meningkatkan produksi. (ANT)
Songket Silungkang dikembangkan jadi tas dan sepatu
Minggu, 17 Juni 2012 14:36 WIB 6503