Mukomuko (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada tahun ini melanjutkan kembali sosialisasi tentang bahaya paham dan aliran sesat keagamaan guna mencegah konflik sosial serta meningkatkan toleransi antarumat beragama di daerah ini.
Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, dan Agama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Mukomuko Nety Wismarnasari di Mukomuko, Sabtu, mengatakan bahwa pemerintah kabupaten setempat menyiapkan anggaran untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi bahaya paham dan aliran sesat keagamaan.
"Pada tahun lalu kegiatan sosialisasi tentang bahaya paham dan aliran sesat keagamaan digelar di Kecamatan Teras Terunjam. Pada tahun ini di wilayah lain daerah ini," katanya.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk menggelar kegiatan sosialisasi tentang bahaya paham dan aliran sesat keagamaan kepada masyarakat di daerah ini.
Meskipun pada tahun ini ada efisiensi anggaran, menurut dia, pemerintah daerah masih tetap mengalokasikan anggaran untuk melaksanakan sosialisasi tentang bahaya paham dan aliran sesat keagamaan kepada masyarakat di daerah ini.
"Untuk wilayah yang menjadi sasaran kegiatan sosialisasi ini, bergantian agar lebih banyak warga yang mengerti tentang bahaya tentang bahaya paham aliran sesat keagamaan," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa Badan Kesbangpol Kabupaten Mukomuko bekerja sama dengan Tim Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Kejaksaan Negeri Mukomuko untuk menyelenggarakan sosialisasi itu.
Selanjutnya, kata dia, Tim Pakem dari Kejaksaan Negeri Mukomuko yang menjadi salah satu narasumber atau yang memberikan materi dalam sosialisasi tentang bahaya aliran sesat keagamaan.
Selain pemerintah daerah, kata dia, Tim Pakem juga punya kegiatan sendiri dalam melakukan pencegahan masuknya paham aliran sesat keagamaan di daerah ini.
Untuk selanjutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Tim Pakem guna menentukan wilayah mana yang menjadi sasaran kegiatan tersebut.