Palembang (ANTARA) - Sejumlah pedagang kerupuk kemplang di Kota Palembang, Sumatera Selatan banjir orderan pada H-6 menjelang lebaran 1446 Hijriah/ 2025.
Menurut sejumlah pengusaha kerupuk kemplang tersebut peningkatan pemesanan terjadi bahkan sejak pertengahan Ramadhan menjelang lebaran hingga puncaknya pada H-6 lebaran.
"Sudah sejak hari ke-15 Ramadhan pemesanan meningkat untuk dikirimkan ke daerah-daerah sekitar Palembang seperti Lampung Banyuasin Jambi hingga Bengkulu," kata Lisa seorang pedagang kerupuk kemplang di Palembang, Selasa.
Ia menambahkan, selain melayani pesanan keluar daerah Palembang permintaan di dalam Kota Palembang juga meningkat selama Ramadhan hingga menjelang lebaran.
"Permintaan kerupuk kemplang meningkat, biasanya 20-50 kilogram per hari, dan bersyukur pada menjelang Ramadhan ini hingga 60-90 kilogram per hari di toko kami," katanya.
Ia menyebutkan, para pembeli terus berdatangan karena menurut para pembeli kemplang atau kerupuk itu menjadi makanan wajib dihidangkan saat makan ketupat opor ayam agar nuansa makanan semakin nikmat.
Kerupuk kemplang biasanya memiliki nilai jual per kilogram mulai dari Rp40.000 per kilo hingga Rp80.000 per kilo tergantung jenis ikan yang digunakan biasanya yang paling tinggi terbuat dari ikan gabus.
Hal senada dikatakan Erna pedagang kerupuk kemplang lainnya, bahwa pada H-6 ini, tokonya dipenuhi warga yang berburu kerupuk kemplang untuk lebaran.
"Bersyukur penjualan kami per hari bisa tembus hingga 50 kilogram kerupuk kemplang dan biasanya terus meningkat seperti di tahun sebelumnya hingga H-1 lebaran penjualan tembus 150 kilogram," katanya.
Sementara itu, Kota Palembang, Sumatera Selatan sudah sejak lama terkenal dengan makanan khasnya yakni pempek. Makanan berbahan baku ikan dan tepung tersebut bahkan kini sudah mendunia diekspor ke sejumlah negara.
Namun ada pula makanan khas Palembang lainnya yang juga berbahan baku ikan lainnya yang tak kalah tenar dan primadona daerah itu dan juga para pelintas yang berkunjung ke Kota Palembang yakni kerupuk 'kemplang' Palembang.
Kendati berbahan baku yang sama dan berasal dari kota yang sama, namun Kemplang punya pasar berbeda dengan pempek di kancah kuliner tanah air. Kerupuk kemplang berukuran bulat berdiameter lima hingga tujuh centimeter dan biasanya dilengkapi dengan sambal yang juga berasa khas.
Konsumsi kerupuk biasanya dalam jumlah yang kecil dan bukan sebagai makanan utama. Sebagai komoditas perdagangan, kerupuk termasuk produk yang berpotensi sebagai komoditas ekspor.
Pedagang kerupuk kemplang di Kota Palembang hampir bisa ditemui di setiap sudut kota bahkan produksinya bisa dijumpai hingga ke pelosok-pelosok.