Bengkulu (Antara) - Pejabat pada Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu mengungkapkan bahwa harga jasa transportasi udara masih menjadi penyumbang terbesar inflasi Kota Bengkulu pada Januari 2017.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Bengkulu Nurul Hasanudin di Bengkulu, Rabu, menyebutkan, daerah itu mengalami inflasi bulanan sebesar 0,98 persen (mtm).
"Jika tidak memperhitungkan angkutan udara, maka inflasi pada Januari 2017 ini hanya 0,72 persen, atau memiliki andil sebesar 0,26 persen," kata dia.
Penyumbang angka inflasi terbesar kedua lanjut dia yakni harga yang ditentukan pemerintah atau "administered price", yakni memberi andil sebesar 0,22 persen dari inflasi bulanan pada Januari.
"Kalau tidak menghitung keduanya, maka inflasi Bengkulu hanya berada pada 0,5 persen (mtm)," kata dia lagi.
Harga ketentuan pemerintah yang mengalami perubahan harga yakni tarif listrik, air, gas, rokok kretek filter, dan perpanjangan biaya surat tanda nomor kendaraan (STNK).
Dibandingkan dengan Desember 2016, kenaikan yang di catat sangat signifikan, pada bulan lalu kata Hasanudin, inflasi hanya berada pada angka 0,14 persen.
Sementara untuk Januari 2017, Bengkulu di peringkat ke 36 dari 82 kota yang di data BPS. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak dengan angka 1,82 persen.
Sementara untuk skala Sumatera, Bengkulu berada di posisi delapan dari 23 kota yang di pantau BPS. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang dengan 1,72 persen (mtm). ***3***
Transportasi Udara Penyumbang Terbesar Inflasi Bengkulu
Kamis, 2 Februari 2017 17:51 WIB 1499