Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan berdasarkan hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur masih tinggi sehingga gunung api itu masih ditetapkan pada Level IV (Awas).
"Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan 7 km sektoral barat laut-timur laut dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Rabu.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam laporan khusus perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki Level IV (Awas) tanggal 15 Oktober 2025.
Dalam periode pengamatan tanggal 15 Oktober 2025 itu gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut dengan intensitas sedang.
Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-300 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah utara, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 22-32 derajat Celcius.
Lebih lanjut, terjadi letusan dengan tinggi 8000-10.000 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna kelabu.
"Terjadi guguran, namun secara visual, jarak dan arah luncuran tidak teramati," ujarnya.
Ia juga menjelaskan terjadi peningkatan signifikan pada aktivitas gempa vulkanik dalam (VA) pada 14 Oktober 2025 pukul 19.00 WITA. Beberapa jam sebelumnya, tercatat dua kali gempa VA dengan amplitudo overscale. Sehingga status aktivitas Gunung Lewotobi dinaikkan menjadi Level IV (Awas) pada 14 Oktober 2025 pukul 21.30 WITA.
Ia menyebutkan erupsi pertama terjadi pada 14 Oktober 2025 pukul 23.37 WITA, didahului oleh 45 gempa VA (dua di antaranya overscale) dan satu gempa tektonik lokal (TL) overscale.
"Erupsi ini memuntahkan material ke segala arah dengan kolom abu mencapai ketinggian sekitar 9.000 meter, meskipun data tiltmeter menunjukkan tren penurunan," katanya.
