Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyoroti pengaruh media sosial terhadap adanya siswa yang diduga memicu terjadinya ledakan di SMAN 72 Jakarta, hingga mengakibatkan puluhan siswa menjadi korban.
Dia pun meminta kepada sekolah-sekolah untuk mengimbau kepada para siswanya untuk berhati-hati dalam menerima informasi dari media sosial.
"Antara lain mungkin tadi karena pengaruh yang dilihat di media-media sosial," kata Dasco usai meninjau para korban di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta, Jumat petang.
Dari peninjauan tersebut, dia mendapatkan informasi bahwa pelaku merupakan anak usia 17 tahun. Namun, dia mengatakan bahwa informasi yang lebih lengkap akan disampaikan oleh pihak kepolisian.
"Soal ini biar nanti pihak yang berwenang atau pihak kepolisian yang menyampaikan ke rekan media," kata Wakil Ketua DPR RI yang membidangi urusan Politik dan Keamanan itu.
Dilaporkan ke Presiden
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol. Dedi Prasetyo menyebut insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jumat siang, sudah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Sudah, sudah," kata Wakapolri Komjen Dedi saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Jumat sore, selepas acara pelantikan ketua dan anggota Komite Percepatan Reformasi Polri.
Dalam acara pelantikan itu, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai anggota komite. Di Istana Negara, Jumat sore, Presiden Prabowo melantik total 10 anggota Komite Percepatan Reformasi Polri, termasuk Jimly Asshidiqie sebagai ketua merangkap anggota komite.
Dalam perjalanannya menuju kendaraan setelah acara pelantikan, Konjen Dedi menjelaskan olah tempat kejadian perkara (TKP) termasuk tahapan penyelidikan lainnya dikerjakan oleh Polda Metro Jaya bersama Bareskrim Mabes Polri.
"Sedang didalami dulu, nanti akan disampaikan hasilnya. Secepatnya akan ditangani," kata Dedi Prasetyo.
