Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Empat kandidat pasangan calon Wali Kota Bengkulu pada Minggu sepakat mendeklarasikan penolakan cara-cara politik kotor dengan politik uang.
Kandidat calon wakil wali Kota Bengkulu nomor urut satu Bakhsir di Bengkulu, Minggu, menyebutkan, mereka telah membentuk relawan anti "hoax", SARA dan politik uang.
"Selain itu, kami juga meminta agar masyarakat Kota Bengkulu jangan pernah sekalipun mau diiming-imingi `money politics` dalam memberikan hak suaranya," kata Bakhsir.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Tim Pemenang pasangan nomor urut tiga Helmi Hasan-Dedy Wahyudi, Mardiyanti Taher. Pihaknya bahkan membentuk satgas pengawasan anti politik uang.
"Kami juga menginginkan pilkada ini mengarah pada anti politik uang, kami lebih menginginkan kejujuran. Kebaikan ridha dari Allah seharusnya menjadi upaya kita mendapatkan pemimpin yang baik," katanya.
Calon wakil wali Kota Bengkulu nomor urut empat Mirza juga setuju bahwa berdemokrasi harus bebas dari isu SARA, "hoax" dan politik uang.
"Masyarakat itu sudah cerdas, tidak perlu melakukan hal seperti itu, seharusnya kita meyakinkan masyarakat dengan visi dan misi," kata Mirza.
Ketua KPU Kota Bengkulu Darlinsyah menyebutkan, KPU sebagai penyelenggara pada pada Minggu menggelar kegiatan tolak politik uang selama tahapan pilkada dengan melibatkan kandidat dan seluruh unsur terkait.
"Pemilu berkualitas akan menghantarkan kepemimpinan yang berkualitas pula, makanya kita ajak para kandidat untuk tolak politik uang, begitu pun pemilih," ujarnya.
Saat ini Pilkada Bengkulu sudah memasuki tahapan kampanye pasangan calon. Sebelumnya pada 12 Februari 2018, KPU telah menetapkan empat pasang calon yang maju pada Pilkada 2018.
Nomor urut satu, calon independen Mayor Inf David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir, nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung Partai Nasdem, PKS serta PPP.
Wali kota petahana Helmi Hasan dengan nomor urut tiga bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi diusulkan oleh PAN, Gerindra dan Partai Demokrat. Pasangan nomor urut empat, yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda-Mirza yang diusung Golkar, PDIP dan Hanura.
Kandidat sepakat tolak politik uang
Minggu, 18 Maret 2018 20:35 WIB 737