Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Budiman Ismaun mengatakan, pemerintah daerah akan memperkuat pendidikan vokasi guna menyongsong pergeseran industri 3.0 menuju era revolusi 4.0 yang akan berlangsung beberapa waktu ke depan.
"Kami akan memperbanyak dan memperkuat pendidikan vokasi agar para siswa memiliki keterampilan khusus, sehingga mereka mampu dan siap bekerja dalam dunia industri ataupun membuka unit usaha sendiri," kata Budi Ismaun di Bengkulu, Jumat.
Dia mengungkapkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan efisiensi produksi yang mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing produk global.
Beberapa teknologi yang menandai dimulainya revolusi industri 4.0 telah diterapkan ke berbagai lini pekerjaan, seperti artificial intelligence (AI), teknologi percetakan tiga dimensi (3D), teknologi robotik, human machine interface hingga internet of things.
"Untuk menghadapi perubahan yang dibawa industri 4.0 tersebut, kami telah mengantisipasinya melalui peningkatan sumber daya manusia, salah satunya program link and match antara pendidikan dengan industri," ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa sistem pendidikan vokasi merupakan jalan pintas pendidikan formal di tengah persaingan global yang mendominasi saat ini. Karena itu, peningkatan kualitas pendidikan vokasi juga akan didorong melalui penyesuaian kurikulum yang mengacu pada kerangka kualifikasi nasional dan standar internasional.
Menurut Budi saat ini tercatat ada 109 sekolah menengah kejuruan (SMK), dua Politeknik, 10 sekolah tinggi, empat akademi, dan empat universitas yang tersebar di wilayah Provinsi Bengkulu. Lembaga-lembaga pendidikan ini dituntut untuk bersiap menghadapi industri generasi ke-4 tersebut.
"Kami berharap lulusan vokasi berkualitas dari Bengkulu nantinya dapat berperan menyongsong era revolusi industri 4.0 sekaligus menciptakan lapangan kerja baru sesuai dengan life skills yang mereka peroleh selama bersekolah," ucapnya.