“Saya dapat informasi dari masyarakat kalau ada anggota dewan yang menjelek-jelekkan pemerintah setempat. Jangan pilih anggota dewan yang menjelek-jelekkan pemerintah,” katanya di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu saat menyampaikan sambutan pada acara deklarasi gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) dan stop buang air besar sembarangan (BABS) di Kecamatan Penarik.
Bupati mengatakan, dia mendapat informasi ada oknum anggota dewan yang sedang reses di sejumlah kecamatan di daerah ini yang menjelek-jelekkan bupati kepada masyarakat di daerah ini.
Ia menyebutkan, anggota dewan tersebut menjelek-jelekkannya bupati kepada masyarakat setempat, salah satunya bupati dianggap menghambat pembangunan di daerah ini.
Padahal saat dirinya membuka acara reses anggota dewan di salah satu kecamatan di daerah ini, ia mengatakan, dirinya membela anggota dewan di depan masyarakat, namun setelah dia pergi, anggota dewan ini menjelek-jelekkannya.
“Kalau tindakan tersebut tidak “kebangatan”, kemungkinan dia tidak akan saya sampaikan. Hal ini yang perlu saya luruskan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pemerintah daerah setempat terdiri dari eksekutif dan legislatif. Sehingga keduanya ini sejalan dan bekerjasama dalam membangun daerah ini ke arah yang lebih baik.
Ia menyatakan, meskipun anggota dewan menjelek-jelekkan kepada masyarakat, namun masih ada kepala desa di daerah ini yang membela bupati di depan anggota dewan.
“Saya terima kasih kepada kades yang telah membela saya di depan anggota dewan,” ujarnya.
Ia berharap, tidak ada pihak maupun anggota dewan setempat yang menjelek-jelekkan orang lain.
Ia mengatakan, APBD setempat diperuntukkan untuk semua masyarakat di daerah ini.
“Kalau tidak cocok dengan kegiatan pemerintah setempat, silahkan control,” ujarnya pula.