Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengaku kesulitan mencari lokasi baru untuk program transmigrasi di daerah itu.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Rejang Lebong, Dwi Purnamasari di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan untuk mengadakan program transmigrasi mereka setidaknya menyiapkan lahan baru seluas 400 hektare, dengan jumlah pesertanya sebanyak 100 kepala keluarga (KK).
"Untuk mengadakan program transmigrasi ini minimal kita harus menyiapkan lahan seluas 400 hektare di dalam satu lokasi, dengan jumlah pesertanya sebanyak 100 KK. Saat ini lahan transmigrasi di Rejang Lebong dengan luasan seperti itu sulit didapatkan," ujarnya.
Dalam program transmigrasi tersebut kata dia, harus ada warga yang mau menyerahkan lahannya atau dihibahkan guna dijadikan lokasi transmigrasi, di mana mereka ini nantinya akan menjadi bagian dari program itu sebagai peserta transmigrasi lokal.
"Saat ini belum ada warga yang menghibahkan lahannya untuk dijadikan lokasi transmigrasi. Lahan yang dihibahkan ini nantinya dua hektare diberikan kepada peserta transmigrasi dari luar dan dua hektare untuk peserta transmigrasi lokal," tambah dia.
Pada program transmigrasi ini pemerintah kata dia, tidak menyediakan lahan transmigrasi, namun akan membangun sarana dan prasarana pendukung termasuk jatah hidup selama beberapa tahun berjalan termasuk bantuan lainnya guna mendorong terbentuknya desa defenitif baru.
Untuk pengembangan lahan transmigrasi baru selain tidak memiliki lahan juga belum memiliki rencana kawasan transmigrasi (RKT). Kendati demikian saat ini sudah ada dua kecamatan di Rejang Lebong yang dinilai oleh pemerintah pusat guna penetapannya yakni Kecamatan Padang Ulak Tanding dan Bermani Ulu Raya.
Rejang Lebong kesulitan cari lokasi transmigrasi baru
Selasa, 8 Januari 2019 21:28 WIB 1013