Bengkulu (ANTARA) - Sebanyak 30 orang jurnalis di Bengkulu Sabtu pagi (3/8) mendapat pelatihan menangkal isu hoax yang beredar di media sosial oleh Google. Pelatihan bertajuk google news initiative network ini bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan Internews.
Ketua AJI Bengkulu Harry Siswoyo mengatakan, pelatihan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen AJI Indonesia untuk meningkatkan kapasitas para jurnalis di tengah semakin membanjirnya informasi saat ini.
"Publik hari ini dibanjiri dengan informasi. Untuk itu para jurnalis harus dibekali dengan ilmu yang lebih lanjut untuk melacak informasi-informasi palsu atau hoax," katanya di Bengkulu, Sabtu.
Harry menjelaskan, sebagai penyedia mesin pencarian yang paling banyak digunakan, Google juga turut berperan mencegah tersebarnya informasi palsu atau hoax di media sosial.
Setidaknya, sambung Harry ada sekitar 24 tools atau alat yang dimiliki google yang bisa digunakan untuk membantu para jurnalis memverifikasi informasi palsu atau hoax sebelum dimuat sebagai berita.
"Tapi yang kita berikan pada pelatihan ini yang fundamental dulu atau yang dasarnya dulu. Paling tidak ini bisa membantu para jurnalis dalam kerja-kerja jurnalisnya," papar Harry.
Pelatihan yang digelar selama dua hari ini menghadirkan narasumber yang telah tersertifikasi oleh google. Sebanyak tiga narasumber yang dihadirkan tersebut yakni perwakilan dari AJI Indonesia, AJI Sumatera Barat dan AJI Bengkulu.
Nantinya para jurnalis yang mengikuti pelatihan ini diharapkan bisa menjadi pencari fakta terhadap informasi yang tersebar.
30 jurnalis Bengkulu dibekali pelatihan cegah hoax dari Google
Sabtu, 3 Agustus 2019 17:08 WIB 2455