Bengkulu (ANTARA) - Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan, kerusakan kawasan hutan konservasi dan hutan lindung di Bengkulu saat ini makin memprihatinkan.
"Berdasarkan laporan dari instansi terakit kerusakan hutan di Bengkulu saat ini sudah di atas 40 persen," kata Plt Gubernur Bengkulu saat mau meninjau kawasan hutan di Bengkulu, Minggu.
Ia mengatakan, selama ini belum ada kesempatan untuk meninjau langsung kerusakan hutan lewat udara dan kebetulan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu akan melihat kondisi hutan.
Menurut laporan, kata dia, kerusakan hutan di Bengkulu sebagian besar akibat perambahan, pembukaan perkebunan besar dari pertambangan.
Bila kerusakan hutan akibat tiga faktor tersebut, maka izin perkebunan dan pertambangan akan ditijau ulang termasuk kegiatan lainnya.
"Saya mengimbau masyarakat untuk meninggalkan lokasi dan tidak memperluas areal perambahan karena kerusakan hutan akan menuiai bencana di kemudian hari," ujarnya.
Kepala BKSDA Bengkulu Anggor Dwi Sujiarto mengatakan, peninjauan kawasan hutan itu selain diikuti Plt Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, juga para kepala dinas di beberapa kabupaten.
Peninjauan lokasi dengan menggunakan pesawat Susi Air berkapasitas 12 penumpang itu akan berkeliling selama dua jam.
Sasaran peninjauan itu ada sebelas titik antara lain Hutan wisata Buru di Kabupaten Seluma, hutan Taman Wisata Alam TWA) Bukit Kaba, Rejang Lebong dan hutan Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat.
"Kami akan memetahkan kerusakan kawasan hutan tersebut dan dilaporkan ke pusat," ujarnya.
Kerusakan kawasan hutan konservasi memprihatinkan
Minggu, 11 November 2012 11:54 WIB 2684