Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Ratusan pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat di Kota Bengkulu, menggelar "long march" dari Masjid Jamik menuju Simpang Skip, memperingati Hari Aids Se-dunia yang diperingati setiap 1 Desember, Sabtu.
Para pelajar itu membawa berbagai spanduk dengan pesan menolak penularan HIV/Aids dan kekerasan terhadap perempuan.
Aksi di jalan protokol Bengkulu itu menarik perhatian warga dan masyarakat pengguna jalur itu.
Koordinator aksi, Rosita Mulya Ningsi dari Centra Citra Remaja Rafflesia (CCRR) Bengkulu mengatakan, aksi tersebut selain kampanye penolakan HIV/Aids juga menolak segara bentuk kekerasan seksual terhadap pelajar, terutama perempuan.
"Stop penyebaran HIV/Aids menjadi agenda utama memperingati Hari Aids Se-dunia yang jatuh hari ini (1/12) dan para pelajar juga menolak segala bentuk kekerasan seksual, terutama terhadap perempuan," katanya.
Aksi tersebut merupakan kolaborasi dari berbagai lembaga yang bertanggungjawab dalam penanggulangan HIV/Aids yang dikoordinatori Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Bengkulu.
Selain CCRR, lembaga lain yang terlibat yakni Cahaya Perempuan "women Crisis Center" dan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Hendarini mengatakan, jumlah penderita HIV/Aids di Bengkulu sudah lebih dari 460 orang dan sebagian besar masih berada pada usia produktif.
"Untuk penanggulangannya, kami meningkatkan sosialisasi dan kampanye kepada para pelajar, seperti yang dilakukan saat ini," tambahnya.
Ia mengatakan, penularan HIV/Aids di Bengkulu antara lain akibat jarum suntik narkoba, seks bebas dan lain sebagainya.
Sementara itu Direktur Cahaya Perempuan Women Crisis Center (WCC), Tety Sumeri mengatakan, aksi tersebut juga sebagai bentuk penolakan para pelajar se-Kota Bengkulu terhadap adanya wacana tes keperawanan untuk masuk ke sekolah tingkat SMA.
"Perempuan masih mengalami diskriminasi dengan adanya wacana tes keperawanan dan tes kehamilan untuk masuk SMA," katanya.
Wacana tersebut kata dia dilontarkan lembaga kependidikan di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Seluma yang berencana melakukan tes keperawanan dengan dalih moral.
Termasuk kebijakan mengeluarkan siswa yang mengalami kehamilan tak diinginkan akibat perkosaan juga masih terjadi di Kota Bengkulu.
Aksi simpatik itu dilanjutkan dengan dialog langsung di stasiun RRI Bengkulu dan menggelar dialog dengan Anggota DPRD Kota Bengkulu. (ANTARA)
Ratusan pelajar Bengkulu peringati Hari Aids Se-dunia
Sabtu, 1 Desember 2012 15:04 WIB 988