“Saat ini sebanyak enam unit alsintan bantuan pemerintah pusat dan pengelolaannya dengan cara brigade, tetapi brigade alsintan ini belum berjalan maksimal karena kita belum mempunyai sarana dan prasarana yang memadai seperti workshop untuk memperbaiki alsintan yang rusak,” kata Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan hal itu setelah daerah ini kembali menerima bantuan sebanyak dua unit alat mesin pertanian berupa alat panen padi dan jagung atau Combine Hesvester dari pemerintah pusat.
Ia mengatakan, dua alsintan bantuan pemerintah pusat ini bukan untuk kelompok tani di daerah ini, tetapi untuk instansi ini melalui brigade alsintan, selanjutnya penggunaanya untuk kelompok tani.
“Dua alsintan bantuan pemerintah pusat sama dengan empat alsintan bantuan pemerintah pusat. Sebelumnya instansi ini melalui brigade alsintan mengelola enam alat. Kelompok tani yang membutuhkan bisa mengajukan proposal untuk meminjam alat ini,” ujarnya.
Selama ini instansi tersebut, melalui brigade alsintan, belum maksimal dalam pengelolaan alsintan ini karena keterbatasan sarana dan prasarana seperti bengkel untuk memperbaiki alat ini termasuk teknisinya.
Selama ini kegiatan brigade alsintan di dinas ini memberikan pinjam pakai kepada kelompok tani. Selanjutnya kelompok tani harus mengembalikan alat ini seperti semula.
Selain itu, menurutnya, brigade alsintan di dinasnya membutuhkan dukungan dana operasional untuk tenaga brigade baik di bengkel maupun yang menjalankan alat dan mesin pertanian.
Pihaknya sudah sering menyampaikan kebutuhan sarana dan prasarana pendukung kegiatan brigade alsintan tetapi sampai sekarang belum ada tanggapan berupa dukungan anggaran.*