Palembang (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan memastikan tidak ada indikasi kemunculan harimau di kebun riset Universitas Sriwijaya Kampus Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.
Baca juga: Harimau diduga masuk kampus Unsri
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Sumsel Aziz Abdul Latif di Palembang, Kamis mengatakan dari hasil pemeriksaan tim di lapangan, indikasi hewan yang paling mungkin disangkakan oleh saksi ialah macan akar, bukan harimau.
"Hasilnya memang ada ditemukan jejak, tapi ukurannya kecil, kemudian keterangan dari salah satu saksi yang melihat rupa macan akar. Jadi insya Allah Unsri masih aman," ujar Aziz Abdul Latif usai pengecekan.
Sebelumnya Pengurus Kebun Riset Unsri Kampus Indralaya menerima dua laporan dari seorang mahasiswa dan tenaga kebun terkait kemunculan hewan sejenis harimau di dalam kebun riset pada Sabtu (4/1) dan Selasa (7/1).
Berdasarkan keterangan saksi mahasiswa bernama Rizky kepada tim BKSDA, diperoleh informasi bahwa ia memang mendengar suara auman sebanyak satu kali, namun ia tidak melihat wujud serupa harimau karena segera berlari, sehingga asumsinya terbantahkan.
Baca juga: Video harimau tertangkap beredar di medsos, BKSDA Sumsel: Tetap waspada, itu bukan di Sumatera Selatan
Baca juga: Teror harimau di Rokan Hilir, warga resah
Sementara keterangan saksi petugas kebun bernama Yusup menyebutkan ia tidak yakin dengan satwa yang dilihatnya merupakan harimau, Yusup berkeyakinan satwa tersebut merupakan macan akar.
Selain itu jejak-jejak yang ditemukan 85 meter dari lokasi Rizky dimungkinkan jejak babi atau anjing yang memang jumlahnya banyak di lingkungan kebun riset seluas 200 hektare tersebut.
"Hasil pengecekan ini sudah kami sampaikan ke Rektor Unsri," ujar Aziz.
Sementara Kepala BKSDA Sumsel Genman Suhefti Hasibuan menambahkan bahwa macan akar memiliki ukuran tubuh dan suara auman yang jauh lebih kecil dari harimau serta keberadaanya tidak membahayakan manusia.
"Karena berdasarkan informasi memang sering ditemukan macan akar di kebun itu, maka kami belum berencana mengevakuasinya selagi ia belum berkonflik dengan manusia," kata Genman.
Ia juga menegaskan bahwa lokasi Kampus Unsri jaraknya 90 kilometer atau cukup jauh dari kantong habitat harimau terdekat, sehingga tidak pernah ditemukan kejadian munculnya harimau di Unsri maupun Kabupaten Ogan Ilir.
BKSDA Sumsel: Tidak ada harimau di kampus UNSRI
Jumat, 10 Januari 2020 10:09 WIB 2077