Mukomuko, Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Selagan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Chaidir Anuar menyebutkan, tiap bulan PDAM daerah itu kehilangan air mencapai 60 persen.
"Dari kehilangan air tersebut sehingga perusahaan mengalami kerugian," kata dia di Mukomuko, Rabu.
Ia tidak menyebutkan nilai nominal kerugian PDAM akibat kehilangan air. Penyebab air perusahaan itu hilang karena sudah tuanya pompa air yang digunakan perusahaan itu sehingga kapasitas pompa sebesar 10 liter per detik sekarang hanya lima liter per detik.
"Kapasitas pompa air di Kecamatan Kota Mukomuko ini sampai 10 liter per detik tetapi yang berjalan hanya lima liter per detik sehingga dari sana terjadi kehilangan air," katanya.
Selain itu, kata dia, pelanggan yang melepas alat ukur ketika menggunakan air di rumahnya juga menjadi salah satu penyebab terbesar PDAM setempat mengalami kehilangan air.
Termasuk, lanjutnya, alat ukur yang banyak mengalami kerusakan sehingga kubikasi air yang keluar dan digunakan oleh pelangganya tidak dapat dihitung secara akurat sesuai dengan pemakaian.
Untuk itu, ia berharap, agar Plt Direktur PDAM setempat bertahap dapat mencegah perusahaan itu kehilangan air.
Salah satu yang perlu dilakukan oleh pimpinan PDAM yang baru, kata dia, melakukan pembersihan bak penampungan air PDAM yang sebelumnya tidak pernah dibersihkan, kemudian mengganti meteran yang rusak dengan yang baru.
Terakhir, lanjutnya, melakukan pengawasan terhadap pelanggan agar tidak melepas meteran yang menjadi aset perusahaan itu.
"Jika langkah-langkah itu dilakukan kemungkinan bertahap PDAM di daerah itu dapat bangkit dan tidak lagi rugi," tambahnya.
Selain itu, kata dia, direktur juga harus menjaga kualitas air pelanggan terutama di Kecamatan Kota Mukomuko serta memastikan ke depan tidak ada lagi air asin yang diterima pelanggannya. (Antara)