Peshawar, Pakistan (ANTARA Bengkulu) - Sejumlah penyerang bersenjata Rabu menembak mati seorang dokter Syiah yang juga anggota Partai Rakyat Pakistan (PPP) di Peshawar, Pakistan baratlaut, kata polisi.
Riaz Hussein adalah ketua PPP cabang Kuram. salah satu dari tujuh daerah semi-otonomi yang membentuk kawasan suku di perbatasan dengan Afghanistan.
Ia dibunuh ketika meninggalkan klinik tempat kerjanya di Peshawar dan polisi mengisyaratkan bahwa itu merupakan pembunuhan sektarian bertarget -- yang hampir tidak pernah terjadi di kota itu namun semakin sering di daerah-daerah lain Pakistan.
"Orang-orang bersenjata menembaki mobil Hussein ketika ia meninggalkan kliniknya. Tampaknya, ia menjadi korban pembunuhan sektarian bertarget," kata pejabat kepolisian setempat Kamal Hussein kepada AFP, menunjuk pada gelombang kekerasan yang ditujukan pada orang-orang Syiah di Pakistan.
Seorang polisi lain mengkonfirmasi serangan tersebut.
"Kami telah memulai penyelidikan atas pembunuhan Dokter Riaz Hussein. Tampaknya itu pembunuhan sektarian," kata polisi senior Imran Shah kepada AFP.
Masyarakat Syiah mencapai sekitar 20 persen dari penduduk Pakistan yang berjumlah 180 juta orang dan aktivis hak asasi mengatakan bahwa mereka semakin sering menjadi korban serangan kelompok militan Sunni.
Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.
Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.
Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.
Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.
Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011. (Antara)
Penyerang tembak mati dokter Syiah di Pakistan
Kamis, 10 Januari 2013 6:52 WIB 771