Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu M. Rizon di Bengkulu, Minggu, menyebutkan, dalam dalam mengoptimalkan program PAT padi tersebut pihaknya fokus terhadap dia program yaitu perluasan areal tanam padi tadah hujan dan areal tanam padi melalui pompanisasi.
"Saat ini kita sedang fokus menggarap dua program kegiatan perluasan areal tanam dari pemerintah pusat yaitu dalam bentuk padi gogo dan dalam bentuk padi tadah hujan," ujar dia.
Ia menyebutkan, PAT padi di Provinsi Bengkulu berbentuk padi gogo, sebab varietas padi gogo merupakan tanam padi unggulan yang dapat ditanam pada areal perkebunan dan tidak membutuhkan irigasi khusus.
Sehingga padi gogo tersebut dapat ditanam pada di wilayah atau area lahan yang terbengkalai dan tidak termanfaatkan dengan baik.
Kemudian, terang Rizon, untuk daerah persawahan yang kekurangan air, pihaknya akan memberikan bantuan pompanisasi yang dapat digunakan oleh petani untuk mengairi areal persawahan nya agar lahan tersebut tetap produktif dan dapat ditanam padi.
Dari dua program tersebut, Dinas TPHP Provinsi Bengkulu menargetkan 24 ribu hektare perluasan areal tanam di wilayah tersebut.
"Target kita 24 ribu hektare PAT yang bisa dicapai tahun ini, dengan rincian untuk tadah hujan di angka 13 ribu dan padi gogo di angka 10 ribu hektare," kata dia.
Sementara itu, penanggungjawab di tingkat provinsi, kota dan kabupaten pada kegiatan PAT sawah tadah hujan melalui pompanisasi yaitu Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Bengkulu.
Untuk luas lahan sawah tadah hujan yang dapat dipompanisasi terbagi di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu 1.212 hektare, Kabupaten Kaur 1.571 hektare.
Kemudian, Kabupaten Seluma seluas 2.341 hektare, Kabupaten Rejang Lebong 371 hektare, Kabupaten Bengkulu Utara 113 hektare dan Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu 103 hektare dengan total luas mencapai 5.848 hektare.