Nelayan Mukomuko minta Pemkab lengkapi fasilitas TPI

Mukomuko, Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Nelayan di Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu meminta pemerintah setempat melengkapi fasilitas seperti "fiber" dan timbangan yang belum ada di tempat pelelangan ikan atau TPI di wilayahnya.

"Saat ini sarana TPI yang dibangun di Desa Pulaumakmur sangat belum ada seperti Fiber dan timbangan, jadi kami harapkan bantuan dari pemerintah setempat," kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Ipuh, Ramli, di Mukomuko, Minggu,

Menurut dia, sarana dan prasarana tersebut sangat dibutuhkan tidak hanya oleh nelayan tetapi juga para pengumpul yang berada di TPI kecamatan itu, guna menampung semua ikan hasil tangkapan dari laut, sebelum di jual kepada warga.

"Sarana itu yang sekarang belum dan minim sekali di TPI, kalau Fiber saat ini ada tetapi sedikit dan terbatas untuk menampung ikan hasil tangkapan nelayan dalam jumlah banyak," katanya.

Untuk itu, ia berharap tahun 2013 ada bantuan dari pemerintah setempat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) untuk menyediakan sarana bagi TPI di wilayah itu seperti piber dan timbangan.

"Harapan nelayan sekarang itu hanya kepada pemerintah untuk melengkapi sarana TPI di wilayah ini," tambahnya.

Sementara itu hasil tangkapan nelayan setempat sejak dua minggu belakangan yang ditampung di TPI setempat mengalami penurunan drastis karena wilayah itu dilanda cuaca ekstrim.

"Kalau sekarang ini ikan hasil tangkapan nelayan minim karena cuaca selalu ekstrim sehingga dari 150 perahu, hanya sebagian kecil saja nelayan setempat yang berani mencari ikan ke laut," tambahnya.

Akibat minimnya hasil tangkapan itu, kata dia, sehingga harga ikan di wilayah itu mengalami kenaikan mencapai 90 persen lebih.

"Sebelumnya harga udang merah hanya Rp25.000, sekarang mencapai Rp40.000 per kilogram," katanya.

Kendati harga ikan laut naik di wilayah kitu, kata dia, namun permintaan warga terhadap ikan laut masih tinggi, sehingga semua hasil tangkapan nelayan dari laut selalu habis terjual.

"Ikan laut yang ada sekarang saja kurang, jadi setiap ikan laut yang baru dapat dari luat langsung habis terjual," tambahnya. (Antara)