Jakarta (ANTARA Bengkulu) - PT Pertamina (Persero) mengevaluasi seluruh kegiatan pemboran pertambangan panas bumi (geothermal) pascalongsor yang menewaskan lima pekerja di daerah operasi PT Pertamina Geothermal Energy di Kabupaten Kerinci, Jambi.
Hal tersebut merupakan instruksi Dirut Pertamina Karen Agustiawan usai meninjau lokasi longsor, seperti disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Adiatma Sardjito di Jakarta, Senin.
"Ibu Dirut menginstruksikan jajaran PGE untuk mengevaluasi semua operasi pemboran panas bumi terkait cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana alam dan mengganggu keselamatan kerja," kata Adiatma.
Pada Minggu (27/1) pagi, Karen Agustiawan langsung bertolak dari Jakarta ke lokasi longsor yang terjadi Sabtu (26/1) malam, didampingi Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husen, Direktur Umum Pertamina Luhur Budi Djatmiko dan Dirut PGE Slamet Riadhy.
Musibah longsor terjadi pada Sabtu (26/1) sekitar pukul 19.30 WIB di daerah operasi PGE di Kerinci B-1, Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Jambi setelah hujan deras sejak pukul 15.00 WIB di lokasi pemboran.
Akibat bencana tersebut lima pekerja pemboran yang sedang makan malam tewas.
Kelima korban adalah Yanto (33) yang merupakan pengemudi ambulans PT RPN, asal Palembang, Sumsel, dan Triyono (55) bekerja sebagai Chief Electric PT PRA, asal Blitar, Jawa Timur.
Lalu, Moh Nasoka (41), Asisten Crew PT AD, asal Bojonegoro, Jawa Timur, Ahmad Saikhu (40), Asisten Driller PT Harco, asal Trenggalek, Jawa Timur, dan Miswanto (29), Roustabot PT Harco, asal Kepulauan Riau.
Menurut Adiatma, korban meninggal telah dipulangkan ke daerah asal masing-masing setelah mendapatkan penanganan rumah sakit terdekat.
Sementara, korban luka-luka berat dan ringan berjumlah lima orang.
Sebanyak, dua korban luka berat mendapatkan perawatan di RSUD Sungai Penuh, dua korban luka ringan dirawat di Puskesmas Lempur, dan satu korban luka ringan sudah dapat meninggalkan Puskesmas Lempur. (Antara)
Pertamina evaluasi pemboran "geothermal" pascalongsor
Senin, 28 Januari 2013 12:14 WIB 1315