Kejari Mukomuko bentuk posko pengaduan kecurangan Pilkada 2024

Kejaksaan Negeri (Kejari) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan membentuk posko layanan pengaduan masyarakat terhadap dugaan kecurangan dalam Pilkada 2024 di kantor kejaksaan.

"Kami pasti akan membentuk posko internal untuk melayani pengaduan masyarakat yang mengetahui adanya kecurangan Pilkada 2024," kata Kasi Intel Kejaksaan Negeri Mukomuko Radiman dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan, Kejari Mukomuko sebelumnya telah membentuk posko layanan pengaduan masyarakat terhadap dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024.

Kejaksaan Negeri Mukomuko membentuk posko layanan pengaduan masyarakat terhadap dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024 guna menindaklanjuti surat edaran dari Kejaksaan Agung.

"Sebenarnya Kejari sudah ada posko layanan pengaduan untuk Pemilu 2024, sekarang ini apakah posko tersebut diteruskan atau pembentukan posko baru," ujarnya.

Kendati demikian, ia memastikan, Kejaksaan Negeri Mukomuko tetap harus memiliki posko layanan pengaduan masyarakat terhadap dugaan kecurangan dalam Pilkada 2024.

Ia menyatakan, meskipun Kejari Mukomuko memiliki posko sendiri, namun dalam hal penanganan kecurangan Pilkada tetap melibatkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mukomuko.

Ia mengatakan, karena Kejari Mukomuko bersama dengan bawaslu dan kepolisian resor setempat menjadi bagian dari Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) pada pilkada tahun ini.

Terkait dengan penanganan kasus kecurangan dan tindak pidana pada Pilkada ini, ia mengatakan, berbeda dengan penanganan kasus tindak pidana umum karena waktunya sangat singkat.

Ia mengatakan, namun dalam penanganan kasus kecurangan dan tindak pidana Pilkada ini tetap membutuhkan dua alat bukti untuk menjerat pihak yang melakukan kecurangan dan pelanggaran.

Pilkada Mukomuko 2024 diikuti empat pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni pasangan Edwar Setiawan dan Ruslan, yang diusung oleh Partai PAN, PDIP, dan Partai Gerindra.

Selanjutnya, pasangan Sapuan-Wasri diusung oleh Partai NasDem, Partai Perindo, dan Partai Demokrat, pasangan Renjes-Rismanaji diusung oleh tiga partai politik, yaitu PKB, PPP, dan Hanura, dan pasangan Choirul Huda-Rahmadi diusung Partai Golkar.