Bengkulu (Antara Bengkulu) - Para pedagang Pasar Percontohan Tradisonal Manidiri Panorama di Kota Bengkulu mengaku resah akan pungutan liar berkedok retribusi lapak pedagang kaki lima.
"Kami setiap hari tiga kali dipungut retribusi sedangkan petugasnya berganti-ganti, akibatnya penghasilan setiap hari habis terkuras membayar retribusi," kata seorang pedagang lapak di Pasar Panorama, Sufri, Rabu.
Ia mengatakan, semula saat ia membayar lapak, dijanjikan mendapat lapak yang berada di kawasan dalam pasar. Namun ternyata dia ditempatkan di luar yaitu kawasan jalan raya.
Setelah berjualan di badan jalan raya itu pihaknya tidak merasa aman karena disamping tingginya retribusi yang harus dibayar juga setiap saat akan kena gusur.
"Saya mengetahui lapak itu berada pada lahan parkir setelah beberapa bulan berjualan karena ada petugas dari salah satu dinas di Kota Bengkulu menginformasikan untuk mengosongkan lokasi tersebut,' ujarnya.
Padahal lapak diduga pada lahan parkir itu dibeli Rp5 juta sejak enam bulan lalu. Sebelumnya dia berjualan di emperan Pasar Panorama setelah pasar itu dipugar menjadi Pasar Trsdional Mandiri (PTM) pihaknya berjualan disembarang tempat.
"Kami akan ditertibkan petugas dan disarankan membeli lapak baru yang sudah disediakan petugas pasar, ternyata lapak itu berada pada lahan parkir," ujarnya.
Kabid Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu Bambang mengatakan, pihaknya akan menertibkan para pedagang yang berada pada badan jalan raya.
Para pedagang itu akan diberikan tempat pada sekitar kawasan pasar yang baru dibangun, saat pembangunan berlangsung pedagang masih diperbolehkan berjualan di pinggir jalan raya tersebut.
Teknis pemidahan para pedagang kaki lima itu masih dalam proses pembahasan karena para pedagang mengaku membeli lapak hingga Rp5 juta pada oknum tertentu.
Isu miring dan kesemerautan manajemen di PTM Panorama itu tengah dibahas Pemda Kota Bengkulu, sedangkan isu penjualan kios dan lapak dilakukan oknum akan diproses secara hukum.
"Kami tetap akan menertibkan para pedagang di pasar percontohan tersebut terlebih pembangunan pasar tahap kedua sebanyak 98 kios permanen dan 300 buah los mini menghabiskan dana Rp8,5 miliar itu akan diresmikan Menteri Pedagangan," katanya.
Pembangunan PTM tahap pertama sebanyak 92 kios permanen dan 400 petak los mini menghabiskan dana Rp10 miliar pada tahun 2011. Sekarang pasar itu sebagian besar sudah ditempati pedagang, ujarnya. (Antara)
Pedagang Panorama Bengkulu resah pungli lapak
Rabu, 13 Februari 2013 13:44 WIB 1631