HUT Dharma Wanita Mukomuko diwarnai pengunduran ketua

Mukomuko (Antara Bengkulu) - Peringatan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan ke-13 di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Rabu, diwarnai dengan pengunduran diri Merida Susanti yang telah dua tahun menjadi ketua organisasi itu.

Merida Susanti di Mukomuko, Rabu, menyerahkan jabatannya kepada wakilnya EVi Yanti, Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu setempat.

Merida Susanti mengatakan alasanya mundur sebagai ketua karena sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat dirinya disibukkan sebagai komisioner dalam menghadapi tahapan Pemilu 2014.

Kendati telah menyerahkan jabatannya itu, ia mengatakan akan tetap bekerja sebagai sekretaris di Tim Penggerak Persatuan Kesejahteraan Keluarga (PKK) membantu istri bupati setempat Rosna Ichwan.

"Saya tetap bekerja dan mendampingi Ibu sebagai sekretaris TP PKK di daerah ini," kata istri mantan Sekretaris Daerah Pemerintah setempat. BM Hafrizal, yang lebih dulu mengudurkan diri dari jabatannya pada Desember 2012.

Ia menjelaskan selama dipercaya sebagai Ketua Dharma Wanita Persatuan, berbagai trobosan telah dilakukan, salah satunya memberikan pembinaan kepada anggota agar melakukan daur ulang sampah menjadi karya yang dapat bernilai ekonomi.

Selain itu, beberapa anggota sudah ada yang membuka usaha rumah toko guna menyukseskan dan memasarkan produk unggulan daerah "tortila" atau sejenis makanan ringan dari daerah itu.

Lebih lanjut, kata dia, dalam HUT Dharma Wanita Persatuan ke-13, digelar perlombaan memasak makanan yang berasal dari berbagai bahan baku yang ada di daerah itu seperti ikan, ubi-ubian, dan jagung.

"Perlombaan memasak itu sebagai salah satu bentuk pembinaan yang rutin dilakukan kepada anggota," katanya menjelaskan.

Bupati Mukomuko Ichwan Yunus merasa kecewa karena pada lomba memasak yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan di daerah itu itu masih mengunakan bahan baku dari beras dan kurang mendukung program "One Day No Rice" atau satu hari tanpa beras.

Ia mengatakan, seharusnya pada perlombaan itu yang lebih diprioritaskan bahan baku yang tidak menggunakan beras, tetapi ubi-ubian, jagung, dan bahan pangan lain yang memiliki gizi yang tidak kalah dengan beras. (Antara)