Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di daerah itu kembali menggelar pemilihan duta remaja 2013 guna memberikan pemahaman berakhlak mulia bagi kaum muda.
Kaum muda anggota pusat informasi konseling remaja dan mahasiswa se Provinsi Bengkulu akan bertarung dalam pemilihan duta remaja tahun 2013 kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Widati melalui Kepala Subbidang Bina Ketahanan Remaja Corien Akwari kepada pers di kantornya belum lama ini.
"Tepatnya pada 12-13 Maret 2013 pemilihan duta akan digelar, kita imbau anggota PIK-R/M dapat memanfaatkan ajang bergengsi itu untuk menggali fotensi dan talenta kaum muda untuk menjadi generasi yang berkualitas," kata Widati.
Perlunya pemilihan duta remaja untuk menjadi perwakilan dalam promosi program GenRe kepada kalangan dan keluarga, juga upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas PIK_R/M. Program GenRe penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja merupakan langkah merespon permasalahan remaja dewasa ini yang tengah ramai dalam penyelahgunaan Napza dan seks bebas.
Menurut Widati, Dua strategi dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi kalangan muda yakni peningkatan kemampuan dan kemauan positif remaja melalui pemahaman sikap dan perilaku dan perlu ditanamkan dalam kehidupan remaja pengusaan keterampilan hidup. Selain itu Strategi yang perlu ditanamkan dalam kehidupan remaja yaitu pengembangan jaringan dan dukungan positif terhadap remaja dan keluarga, ujarnya.
Melalui langkah dan respon terhadap permasalahan remaja dapat mengurangi peristiwa penggunaan Napza dan perilaku seks bebas di daerah ini.
Ia menambahkan, PIK-R/M yang ada di daerah itu mencapai 528 kelompok yang tersebar disejumlah daerah tingkat kabupaten/kota. Dari jummlah sebanyak itu dapat menjaring remaja menjadi perwakilan dalam membantu pemerintah menggerakkan program Kependudukan dan KB, ujarnya.
Kepala Subbidang Penetapan Parameter BKKBN Provinsi Bengkulu Agus Supardi menambahkan, berdasarkan data yang diperoleh melalui SP 2010 dan analisis program BKKBN, kasus penyalahgunaan NAPZA di daerah ini mencapai 5,5 persen dengan beberapa metode, sedangkan peristiwa seks pranikah di Provinsi Bengkulu mencapai 2,3 persen, terdapat pada kaum remaja laki-laki 3,7 persen dan wanita 0,9 persen.
Permasalahan tersebut terjadi disebabkan oleh kurangnya kominikasi orang tua, lingkungan serta dominan disebabkan rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja.(rs)
Bengkulu kembali gelar duta remaja
Jumat, 22 Februari 2013 8:03 WIB 1586