Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Sepuluh ekor unggas warga Kelurahan Sukarami, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu positif terjangkit virus flu burung setelah melalui tes cepat atau rapid test.
"Seekor ayam kampung yang mati mendadak pagi tadi sudah kami tes dan hasilnya positif flu burung," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Penanganan Flu Burung Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu Henny Kusuma Dewi, di rumah pemilik unggas, Jumat.
Ia mengatakan, penuturan pemilik unggas bahwa dari 13 ekor ayam kampung miliknya, 10 ekor mati mendadak secara bergiliran.
Unggas jenis ayam kampung yang dipelihara bebas di sekitar rumahnya itu diduga terjangkit dari ayam yang dibawanya dari Curup, Kabupaten Rejanglebong.
"Tiga ekor ayam kampung dari Curup dibawa ke kota sekitar dua minggu lalu, satu minggu kemudian satu persatu ayam mati mendadak," katanya.
Pemilik unggas, Azhari mengatakan bahwa tiga ekor ayam dari Desa Bengko Curup milik saudaranya.
"Setelah seminggu di sini, ayam kami mati mendadak satu persatu, lalu saya mendapat telepon dari kerabat di Curup bahwa seluruh ayamnya mati mendadak," kata Azhari.
Tim reaksi cepat akhirnya memusnahkan tiga ekor ayam lainya yang masih hidup sebab diduga sudah terjangkit virus H5N1 itu.
Sedangkan 25 ekor anak ayam berumur dua minggu tidak dimusnahkan sebab sejak menetas sudah dipisahkan dari induknya.
Henny mengatakan kemungkinan besar anak ayam tersebut belum terjangkit.
Untuk menghindari penularan, sebab masa inkubasi virus flu burung diperkirakan selama 14 hari, maka pemilik unggas diminta rutin menyemprotkan desinfektan di sekitar kandang ayam.
"Selama 14 hari ke depan, kalau anak ayam itu masih hidup, berarti sudah bebas dari flu burung," kata Henny.