Bengkulu (Antara Bengkulu) - Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Milawarman mengatakan siap mengekspor batubara lewat Pelabuhan Pulau
Baai, Bengkulu sebab jarak pengangkutan lebih singkat dibanding lewat
Lampung.
"Kalau infrastrukturnya tersedia kami siap mengekspor lewat
Pelabuhan Pulau Baai, tapi saat ini rel kereta api belum dibangun," kata
Milawarman di Bengkulu, Minggu.
Ia mengatakan jika pintu ekspor lebih banyak, akan lebih baik bagi
PTBA sebab cadangan batubara di Sumatra Selatan mencapai 1,6 miliar ton.
Ekspor batubara PTBA mencapai 15 juta ton per tahun, yang diekspor lewat Provinsi Lampung dan Kertapati, Palembang.
"Kalau mengangkutnya lewat darat, kasian jalan-jalan di Bengkulu, bisa rusak," katanya.
Menurutnya, jika rel kereta api yang menghubungkan Provinsi
Bengkulu dengan Sumatra Selatan sudah dibangun, maka PTBA akan
mengekspor lewat batubara lewat Bengkulu.
Sejumlah negara tujuan ekspor PTBA antara lain Taiwan, Jepang, India, Vietnam, Malaysia dan China Selatan.
Milawarman hadir dalam pertemuan direksi BUMN di Provinsi Bengkulu
terkait kunjungan kerja Menteri BUMN Dahlan Iskan ke Kota Bengkulu.
Dalam sambutannya, Menteri Dahlan Iskan sempat memperkenalkan Dirut
PTBA Milawarman kepada peserta yang hadir dalam forum ramah tamah
dengan direksi BUMN di Bengkulu itu.
Menurut Menteri BUMN, PTBA harus menempuh jarak 400 kilometer dari
lokasi pertambangan di Sumatra Selatan menuju Lampung, sebelum
mengekspor hasil tambang itu ke berbagai tujuan.
"Kalau lewat Bengkulu pasti lebih dekat dan peluang ini bisa
dimanfaatkan PT Pelindo yang mengelola Pelabuhan Pulau Baai," katanya.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan proyek pembangunan rel
kereta api (KA) yang menghubungkan Bengkulu menuju Muaraenim, Sumatara
Selatan akan dilelang pusat pada akhir 2013.
"Kami harapkan lelang proyek segera dilakukan akhir tahun ini sehingga pembangunan rel dimulai pada 2014," katanya.
Pembangunan rel KA itu kata dia merupakan salah satu proyek yang
disepakati pemerintah Indonesia dengan investor Korea Selatan.
Nota kesepakatan proyek tersebut ditandatangani dalam "Working
Level Task Force ke-3 dan Korea-Indonesia Jeju Initiative" di Pulau
Jeju, Korea Selatan, pada Oktober 2012. (ANTARA)
Bukit asam siap ekspor batubara lewat Bengkulu
Minggu, 5 Mei 2013 18:29 WIB 3293
.....Kalau infrastrukturnya tersedia kami siap mengekspor lewat Pelabuhan Pulau Baai, tapi saat ini rel kereta api belum dibangun.....