Beijing (ANTARA) - Pemerintah China telah memasok lebih dari 500 juta dosis vaksin COVID-19 kepada negara-negara berkembang dan mempersiapkan bantuan senilai tiga miliar dolar AS atau sekitar Rp6,7 triliun dalam tiga tahun ke depan.
China telah mendanai Sub-Fund Kerja Sama APEC dalam memerangi pandemi COVId-19 dan pemulihan ekonomi global, demikian dinyatakan Presiden China Xi Jinping dalam Pertemuan Informal Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang disampaikan melalui saluran video dari Beijing, Jumat (16/7) malam.
Menurut dia, China mendukung pengabaian hak kekayaan intelektual pada vaksin COVID-19 dan akan bekerja dengan pihak lain untuk mendorong keputusan awal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan lembaga internasional lainnya.
China secara aktif akan menjamin stabilitas rantai pasokan vaksin secara global.
"Ekonomi digital global merupakan entitas yang terbuka. Kerja sama saling menguntungkan akan membuka jalan masa depan, sementara kebijakan tertutup, pengucilan, konfrontasi, dan perpecahan hanya akan menciptakan jalan buntu," ujar Xi, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (CPC) itu.
Sebelumnya, China juga telah memberikan bantuan vaksin dan konsentrator oksigen kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi gelombang kedua COVID-19 yang terus memburuk.
"Terkait pembangunan pusat produksi vaksin di Indonesia, China ingin bergandengan tangan dengan Indonesia dalam penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19 dan bekerja sama menjadikan vaksin sebagai barang yang mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat dunia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.
Asisten Menteri Luar Negeri China Wu Jianghao sebelumnya menggelar pertemuan virtual dengan pejabat Indonesia untuk membahas kemitraan bersama dalam mengatasi COVID-19 di Indonesia.
China pasok negara berkembang 500 juta vaksin, bantu Rp6,7 triliun
Sabtu, 17 Juli 2021 16:29 WIB 557