Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Meli menyebutkan penyebab tingginya kasus ISPA di Bengkulu karena tingginya alergi masyarakat terhadap cuaca.
"Kasus ISPA di Bengkulu cukup tinggi dan untuk tahun ini ada pengurangan sebab masyarakat selalu menggunakan masker," kata Meli di Bengkulu, Jumat.
Setelah Kabupaten Bengkulu Selatan kasus ISPA tertinggi kedua ada di Kabupaten Mukomuko dengan jumlah penderita 566 orang, disusul Kota Bengkulu 452 orang, Kabupaten Rejang Lebong 378 orang, Kabupaten Bengkulu Tengah 169 orang.
Kabupaten Kepahiang jumlah kasus 63 orang, Kabupaten Bengkulu Utara 66 orang, Kabupaten Lebong 59 orang, dan daerah terendah ISPA di Bengkulu yaitu Kabupaten Kaur 47 orang.
"Kebanyakkan yang terkena ISPA di Provinsi Bengkulu yaitu balita," ujarnya.
Menurut Meli, tingginya kasus ISPA menyerang balita karena rendahnya pengetahuan dan pemahaman petugas terkait ISPA serta ketergantungan daerah ke pemerintah pusat.
Selain itu, beberapa Kabupaten dan Kota tidak memiliki dana APBD untuk operasional ISPA dan tergantung dengan anggaran dekonsentrasi.