Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Rumah Sakit Umum Daerah M Yunus Bengkulu hingga saat ini sudah menangani sebanyak empat pasien diduga terjangkit virus H5N1 atau flu burung.
"Kami sudah menangani pasien terduga terjangkit flu burung sebanyak empat orang dan yang keempat ini berinisial Ad(21) warga Kelurahan Kebun Dahri Kota Bengkulu," kata Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah M Yunus Bengkulu, Lista Cerlyviera kepada reporter antarabengkulu.com,Minggu.
Pasien keempat itu dirawat sejak Jumat(9/3) diduga terjangkit flu burung karena ditemukan burung peliharaannya mati mendadak pada Kamis(8/3), akibatnya pasien ditempatkan pada ruang isolasi di ruang kemuning.
"Sampel darah pasien keempat ini diambil pada Sabtu(10/3) dan dikirim ke balitbang Kementerian Kesehatan," katanya.
Sebelumnya tiga pasien lain diduga terjangkit flu burung itu adalah YO(22) warga Kelurahan Kandang Kota Bengkulu yang masih dirawat di ruang isolasi, RJ(2) warga Kelurahan Rawa Makmur dan MV (24) yang
sudah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
"Untuk pasien RJ(2) kami menerima kabar via telepon bahwa hasil pengujian sampel darahnya menunjukkan negatif terjangkit virus flu burung dan begitu mendapatkan kabar tersebut langsung kami pindahkan ke ruang perawatan biasa," katanya.
Bocah tersebut hanya terkena infeksi pernapasan dan akan dievaluasi terus perkembangan kesehatannya selama 1-2 hari ini, jika semakin membaik akan diperbolehkan untuk pulang. Sebelumnya RJ dilarikan ke rumah sakit karena menderita demam, sesak napas, batuk pilek, sakit tenggorokan dan ditemukan melakukan kontak dengan unggas di sekitar rumahnya.
Sedangkan YO(22), meskipun pihak keluarga menyangkal si pasien tidak terjangkit virus mematikan tersebut namun pihak rumah sakit akan terus menunggu hasil pemeriksaan sampel darah pasien dari Jakarta.
"Pasien YO ini sudah diperiksa menderita infeksi pernapasan dan mengalami penurunan trombosit hingga 105.000 per milimeter kubik, sekarang trombositnya sudah agak turun lagi," katanya.
Ia mengimbau kepada warga untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, rajin mencuci tangan serta segera melaporkan ke pihak-pihak terkait apabila menemukan unggas yang mati mendadak.(mhe)