Bengkulu (Antara) - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bengkulu menyosialisasikan Pemilu Legislatif 2014 kepada puluhan pemilih pemula yakni pelajar SMA sederajat se-Kota Bengkulu.
"Kami memberikan pencerahan tentang politik dan hak politik kepada para pemilih pemula, khususnya pelajar SMA yang diharapkan menjadi duta pemilu di sekolahnya," kata Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Irwan Saputra, Rabu.
Ia mengatakan sebanyak 70 pelajar yang berasal dari 35 sekolah menjadi peserta sosialisasi tersebut. Peserta tersebut sebagian besar merupakan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis).
Dalam sosialisasi itu, Komisioner KPU memberikan sejumlah materi salah satunya tenang Pemilu, Demokrasi dan Politik.
Tema kegiatan yakni "Melalui Pendidikan Pemilih Pemula Kita Wujudkan Pemilih yang Cerdas dan Pemilu Berkualitas", para pelajar diarahkan untuk menggunakan hak konstitusionalnya.
"Semuanya sudah berusia 17 tahun dan sudah memenuhi syarat umur untuk menggunakan hak konstitusional," ujarnya.
Selain Ketua KPU Irwan Saputra, dua orang Komisioner KPU lainnya Siti Baroroh dan Zainan Sagiman menjadi pemateri dalam sosialisasi tersebut.
Bentuk sosialisasi lebih pada diskusi partisipatif dimana para peserta diarahkan untuk memahami tentang pentingnya demokrasi dan partisipasi pemilih yang cenderung menurun.
"Pemilu Legislatif 2004 tingkat partisipasi 84,7 persen sedangkan pada 2009 merosot menjadi 70,56 persen," katanya.
Saputra mengatakan angka partisipasi di tingkat Pemilihan Kepala Daerah juga terus merosot, seperti di Bengkulu pada 2010 partisipasi 60,2 persen.
Kondisi ini membuat KPU terus berupaya meningkatkan partisipasi pemilih dengan memberikan pencerahan kepada pemilih pemula.
"Kegiatan ini juga akan diselenggarakan di kabupaten dan kota, untuk meningkatkan partisipasi pemilih, terutama dari pemilih pemula," tambahnya.
Salah seorang peserta sosialisasi, Pengurus Osis SMA Negeri 8, Neni Haryanti mengatakan para politisi terlalu banyak janji yang membuat masyarakat menjadi malas memilih, karena janji politik tidak ditepati.
Sementara Ketua Osis SMA Negeri 6 Kota Bengkulu, Oktora menilai sedikit sekali caleg yang berkualitas yang layak dipilih untuk menjadi wakil rakyat.
"Banyak dari mereka hanya menjual tampang, tapi tidak berkualitas," katanya.
Melalui sosialisasi tersebut, menurutnya mereka menjadi paham pentingnya menggunakan hak politik.