Kebumen (Antara) - Harga beras jenis rojolele di berbagai pasar di Kebumen, Jawa Tengah, selama awal Januari 2014 mengalami kenaikan karena stok berkurang, kata Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Pemerintah Kabupaten Kebumen, Agung Patuh.
"Kenaikan harga beras rojolele kemungkinan karena stoknya yang berkurang, karena di daerah produsen belum memasuki masa panen," katanya di Kebumen, Jumat.
Ia mengatakan beras jenis rojolele yang beredar di berbagai pasar tradisional, terutama skala besar di kawasan selatan Jawa Tengah (Jateng) itu, dipasok dari Kabupaten Klaten oleh para distributor.
Ia mengatakan bahwa stok beras rojolele di pedagang pengepul semakin menipis, sedangkan permintaan masyarakat hingga saat ini masih cukup banyak.
Harga beras rojolele yang semula Rp9.800 per kilogram (kg), telah naik menjadi Rp10.500 per kg.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen secara khusus akan terus memantau perkembangan harga beras tersebut, antara lain di Pasar Tumenggungan, Pasar Gombong, Pasar Karanganyar, Pasar Prembun dan Pasar Kutowinangun.
Akan tetapi, katanya, harga beras jenis IR-64 mengalami penurunan dari Rp8.700 per kg menjadi Rp8.500 per kg, sedangkan beras mentik wangi stabil yaitu Rp9.200 per kg.
Harga beberapa komoditas lainnya, katanya, juga mengalami kenaikan, yaitu daging ayam ras dari Rp23.000 per kg menjadi Rp26.000 per kg, kacang hijau dari Rp14.500 menjadi Rp15.000 per kg, ikan asin peda dari Rp20.000 menjadi Rp21.000 per kg.
Selain itu, harga tomat naik dari Rp9.000 menjadi Rp10.000 per kg, cabai merah besar dan keriting, masing-masing dari Rp30.000 menjadi Rp35.000 per kg, wortel dari Rp6.000 menjadi Rp9.000 per kg.
Harga beberapa kebutuhan pokok yang mengalami penurunan, antara lain kentang dari Rp10.000 menjadi Rp9.000 per kg, bawang merah dari Rp20.000 menjadi Rp18.000 per kg, ikan lele dari Rp18.000 menjadi Rp17.000 per kg. (Antara)
