Bengkulu (Antara) - Anggota DPRD Kota Bengkulu Hamsi menilai program pemerintah setempat, salat dzuhur berjemaah berhadiah Rp20 M tersebut mengganggu birokrasi daerah itu.
"Bayangkan Wali Kota Bengkulu mengajak masyarakat terutama pegawai dari setiap kecamatan dan kelurahan dan lokasi kecamatan juga jauh dari tempat salat sehingga menghabiskan waktu untuk ikut program itu, ini akan mengganggu birokrasi dan pelayanan terhadap masyarakat," kata dia di Bengkulu.
Menurut dia, pemerintah setempat harus mengkaji kembali program salat dzuhur berhadiah yang belakangan program tersebut juga menimbulkan pro-kontra di tengah masyarakat.
"Sebaiknya pemkot mengkaji ulang dampak negatif yang ditimbulkan dari program tersebut," kata dia.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota Komisi III DPRD daerah itu, Sofyan Hardi mengatakan bahwa program tersebut, bisa memicu dampak buruk jangka panjang pada penduduk Kota Bengkulu.
"Niat yang baik, belum tentu menghasilkan yang baik juga, wali kota harus memikirkan dampak sosial masyarakat, program ini bisa membuat `mindset` yang tercipta di masyarakat bahwa mereka akan ikut salat berjemaah kalau ada hadiah, selain itu kita juga memiliki banyak agama, Pemkot Bengkulu harus bisa mengayomi seluruh agama dengan baik," kata dia.
Sebelumnya, Wali Kota Bengkulu sediakan anggaran Rp20 miliar untuk warga daerah tersebut yang rajin menunaikan salat berjemaah pada program yang dicetuskan pemerintah setempat.
"Kita menyediakan hadiah sebuah mobil Kijang Innova bagi warga yang paling rajin ikut program ini, yakni lebih dari 52 kali salat dzuhur berjamaah dan paling konsisten," kata Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan.
Selain itu, warga yang rajin salat dzuhur berjamaah tersebut juga akan mendapatkan kesempatan naik haji dan umroh gratis.
"Bagi warga terbaik tiap kecamatan juga akan mendapatkan sembilan unit mobil avanza untuk sembilan kecamatan, serta 67 unit sepeda motor untuk 67 kelurahan," katanya.
Program salat dzuhur berjemaah di Masjid At-Taqwa Kota Bengkulu setiap hari Rabu itu menurutnya guna menumbuhkan motivasi masyarakat setempat untuk meramaikan masjid dan kegiatan tersebut merupakan salah satu program Pemkot Bengkulu yakni "Bengkuluku Religius".
***3***
Legislatif: salat berhadiah ganggu birokrasi
Senin, 17 Februari 2014 19:44 WIB 2331
selain itu kita juga memiliki banyak agama, Pemkot Bengkulu harus bisa mengayomi seluruh agama dengan baik..."