Bengkulu (Antara) - Pimpinan DPRD Kota Bengkulu menilai program salat berjemaah berhadiah yang dicetuskan wali kota tidak efektif untuk menumbuhkan semangat religius masyarakat.
"Pemerintah Kota Bengkulu harus mengkaji lebih dalam lagi program tersebut, akan lebih efektif jika hadiah yang direncanakan itu dikonversi ke dalam bentuk insentif bagi para dai," kata Wakil Ketua DPRD Kota Bengkulu Irman Sawiran di Bengkulu.
Menurut Irman, memaksimalkan ustad dan dai daerah itu untuk ditempatkan di setiap masjid dengan jadwal yang teratur guna mengajak masyarakat lebih religius dinilai sangat menyentuh masyarakat dibanding memberikan hadiah.
"Kita harus mengerti kata religius, secara universal kata itu bermakna yakni pemahaman lebih terhadap nilai-nilai agama, dan itu bisa ditumbuhkan lewat ceramah, atau kajian agama bersama ahlinya yaitu dai," katanya.
Menurut Irman program yang dicetuskan Wali Kota Bengkulu itu bukan tindakan yang tidak benar, namun menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
"Hal positif belum tentu ditanggapi positif juga oleh masyarakat," katanya.
Terkait dalam menetapkan program salat jemaah berhadiah tersebut betul atau salah, dia mengatakan hal tersebut bukan tupoksi DPRD setempat.
"Memang DPRD memegang fungsi kontrol dari kebijakan pemkot tetapi untuk menetapkan salah benarnya harus lembaga yang lebih berkompeten, pada polemik ini yang lebih berkompeten adalah Lembaga fatwa MUI, jika MUI menyatakan haram, maka DPRD juga menyatakan haram," kata Irman.
Sebelumnya, Wali Kota Bengkulu sediakan anggaran Rp20 miliar untuk warga daerah tersebut yang rajin menunaikan salat berjemaah pada program yang dicetuskan pemerintah setempat.
"Saya menyediakan hadiah sebuah mobil Kijang Innova bagi warga yang paling rajin ikut program ini, yakni lebih dari 52 kali salat dzuhur berjamaah dan paling konsisten," kata Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan.
Selain itu, warga yang rajin salat dzuhur berjamaah tersebut juga akan mendapatkan kesempatan naik haji dan umroh gratis.
"Bagi warga terbaik tiap kecamatan juga akan mendapatkan sembilan unit mobil avanza untuk sembilan kecamatan, serta 67 unit sepeda motor untuk 67 kelurahan, hadiah untuk kecamatan dan kelurahan ini sumbangan berbagai donatur," katanya.
Program salat dzuhur berjemaah di Masjid At-Taqwa Kota Bengkulu setiap hari Rabu itu menurutnya guna menumbuhkan motivasi masyarakat setempat untuk meramaikan masjid dan kegiatan tersebut merupakan salah satu program Pemkot Bengkulu yakni "Bengkuluku Religius".
***3***
Salat jemaah berhadiah tidak efektif tumbuhkan religius
Senin, 24 Februari 2014 22:29 WIB 2034
Pemerintah Kota Bengkulu harus mengkaji lebih dalam lagi program tersebut, akan lebih efektif jika hadiah yang direncanakan itu dikonversi ke dalam bentuk insentif bagi para dai..."